Setelah Rusia, Giliran Iran Blokir Telegram

Selasa, 01/05/2018 19:36 WIB

Teheran - Iran resmi memblokir aplikasi perpesanan Telegram pada Selasa (1/5). Layanan daring yang dimanfaatkan oleh 40 juta pengguna itu dianggap membahayakan keamanan nasional.

Dilansir dari New York Times kebijakan itu merupakan langkah terbaru otoritas Iran untuk membatasi penggunaan media sosial di negara tersebut.

Kebijakan itu juga dinilai sebagai bentuk tarik menarik kepentingan antara Presiden Rouhani dan kelompok garis keras.

Kelompok garis keras mengeluh karena Telegram berpotensi membahayakan keamanan Iran. Pasalnya, Iran tak memiliki kendali atas aplikasi buatan Pavel Durov itu.

Bahkan, dalam sebuah laman Mizan, pengadilan konservatif setempat menuding Telegram mendukung terorisme, dan musuh-musuh Iran.

Sementara sebelumnya Menteri Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari mengatakan di Twitter, akan menutup aplikasi dan media sosial yang tidak berguna.

"Kami sedang mengatur sanksi untuk dunia modern yang telah menyebabkan keterbelakangan," tulisnya.

Iran bukan satu-satunya negara yang memblokir Telegram. Sebelumnya Rusia melarang Telegram, setelah perusahaan itu menolak memenuhi permintaan pengadilan Moskow. 

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu