Minggu, 29/04/2018 09:17 WIB
Ankara - Meski belum mengumumkan secara resmi pencalonannya dalam pemilihan presiden Juni 2018 mendatang, Presiden Turki Tayyip Erdogan sudah memulai kampanyenya.
Dalam kampanye perdana yang berlangsung di Kota Izmir, calon inkamben tersebut berjanji akan mengalahkan lawannya, Kemal Kilicdaroglu, yang ia sebut sebagai seorang diktator.
"Kami akan membuat sejarah politik pada 24 Juni, dengan catatn suara baik pada pemilihan presiden maupun parlemen," kata Erdogan dilansir dari Reuters.
Erdogan juga menyinggung soal stabilitas Timur Tengah yang membutuhkan pemimpin kuat seperti dirinya. Terutama Perang Suriah, yang juga memengaruhi perekonomian Turki.
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Sebelum Ada Gencatan Senjata di Gaza, Turki akan Berlakukan Pembatasan Ekspor ke Israel
Untuk menang di putaran pertama, seorang kandidat presiden membutuhkan setidaknya 50 persen suara. Jajak pendapat menunjukkan ada kemungkinan pilpres Turki bakal digelar dalam dua putaran.
Tantangn Erdogan juga datang dari mantan Menteri Dalam Negeri tahun lalu, Meral Aksener, yang mendirikan Partai Iyi (baik, Red) beraliran nasionalis.
Namun partai oposisi CHP kemungkinan tidak akan melirik Meral. Sebab presiden tidak boleh menjadi pemimpin partai politik.