PBB Kecam Pembunuhan Anak-anak di Jalur Gaza

Sabtu, 21/04/2018 08:10 WIB

Yerusalem - Utusan Timur Tengah PBB Nickolay Mladenov mengecam pembunuhan seorang remaja laki-laki dalam aksi protes yang berlangsung Jumat (20/4) kemarin di sepanjang perbatasan Israel-Gaza.

Pasukan Israel diketahui membunuh Mohammed Ayyoub (15) dekat Jabaliya di Gaza Utara selama demonstrasi di lokasi tersebut, demikian keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.

"Sangat Luar Biasa!! Mereka menembaki anak-anak. Bagaimana pembunuhan seorang anak di Gaza saat ini membantu perdamaian?" kata Mladenov di akun Twitternya.

"Tidak akan! Hal ini pasti memicu kemarahan dan melahirkan lebih banyak pembunuhan. Anak-anak harus dilindungi dari kekerasan, mereka tidak boleh dibunuh. Insiden ini harus diselidiki," imbuhnya.

Ayyoub merupakan satu di antara empat warga Palestina yang tewas pada Jumat kemarin. Selain itu, korban tewas lainnya adalah Ahmad Abu Aqel (25), Ahmad al-Thamneh (24), dan Saad Abd a-Majid Abd Aal (29).

Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina, 729 orang dilaporkan cedera, dan 156 di antaranya menderita luka tembak.

Sementara militer Israel mengatakan, lebih dari 3.000 demonstran ambil bagian dalam kerusuhan di lima lokasi, yang berdekatan dengan perbatasan Israel-Palestina. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut tembakan berawal dari aksi para demonstran yang membakar ban dan menerbangkan layang-layang di atas perbatasan.

Ini merupakan Jumat keempat secara berturut-turut warga Palestina berpartisipasi dalam `March of Return` di sepanjang perbatasan dengan Israel.

Mereka menyerukan diakhirinya blokade Israel atas wilayah itu, dan meminta dunia menyoroti hak mereka untuk kembali ke tanah di mana keluarga mereka pernah tinggal, yang saat ini dicaplok oleh Israel. Dilansir dari CNN, sejak protes dimulai sudah ribuan orang Palestina terluka dan 39 tewas.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap