Mentan akan Copot Pegawainya jika Mempersulit Rakyat

Sabtu, 21/04/2018 07:01 WIB

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menggenjot  nilai investasi dan ekspor dengan mencabut regulasi yang menghambat para investor dan eksportir. Ia berulang kali menegaskan akan mencopot pejabatnya bila membiarkan eksportir dan investastor mengantri.

Saat ini kata Amran, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menghapus 224 Permentan yang menghambat investasi dan ekspor. Sementara itu, sudah 164  pejabat Karantina digeser alias dipecat, dan sekitar 1029 hingga saat ini yang demosi dan mutasi.

"Tolong Kementan, semua yang akan ekspor bahan pertanian  antarkan suratnya ke rumahnya," tegas Amran di sela-sela pelepasan ekspor ketiga negara, Jepang, Timor Leste, dan Papua Nugini di kantor pusat PT Charoen Pokhpand Indonesia (CPI) Ancol, Jakarta, Jumat (20/4) kemarin.

"Ini yang benar. Kita ini pelayan rakyat. Antarkan rekomendasi yang diperlukan. Karantina minta tolong kalau ada yang mau ekspor Anda yang ngurusin, kejar suratnya, bukan Anda yang diejar," sambngnnya.

Untuk diketahui, secara umum, sub sektor peternakan Indonesia turut meningkatkan ekonomi negara. Selama 2015-2017 misalnya, rata-rata pertumbuhan volume ekspor mencapai 8,16 persen, dan nilai ekspornya sebesar 18,69 persen.

Selain itu, salah satu komoditas subsektor peternakan yang memiliki potensi ekspor lainnya adalah pakan ternak. Produksi pakan ternak di Indonesia tersebar pada 82 pabrik pakan di 11 provinsi. Pada 2017, menghasilkan pakan ternak sebanyak 18,2 juta ton. Selama periode 2015-2018, volume ekspor bahan pakan ternak sebanyak 635.293,6 ton dengan nilai Rp1,19 trilun.

Ekspor juga sudah dilakukan untuk komoditas obat hewan, yang sejak tahun 2015 sudan ekspor dengan nilai Rp17,50 trilyun ke 87 negara. Begitu juga dengan ekspor telur ayam, kabing dan domba, serta susu dan produk olahannya. Sejauh ini, secara keseluruhan peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.

Kementan terus mendorong pelaku usaha perunggasan untuk melakukan industrialisasi perunggasan nasional, sehingga mampu melakukan ekspor dan bersaing diperdagangan global.

Selain peningkatan kuantitas dan kualitas kata Amran, kemampuan membaca peluang dunia perlu ditingkatkan karena permintaan global masih cukup besar. Salah satunya adalah pasar nontradisional di Timur Tengah dan negara-negara mayoritas muslim untuk produk bersertifikasi halal.

 

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2