Sesak Napas dan Mudah Lelah? Bisa Jadi Terserang "Angin Duduk"
Jum'at, 20/04/2018 08:10 WIB
Jakarta - Angina pektoris atau yang biasa dikenal dengan angin duduk umumnya ditandai dengan rasa nyeri pada dada seperti ditekan, berat, dan tumpul. Nyeri juga dapat menyebar atau hanya dirasakan di dada kiri, lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.
Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Evasari Awal Bros Jakarta, dr. Addiena Primawati, SpJP mengatakan beberapa gejala lainnya yang dapat dialami meliputi sesak napas, mudah lelah, maupun merasakan nyeri seperti gejala penyakit asam lambung.
Risiko seseorang mengalami angina pektoris meningkat saat memasuki usia tua, memiliki keturunan kelainan
jantung atau gejala angina, dan kondisi medis lainnya seperti hipertensi, kolestrol tinggi, dan diabetes.
“Selain itu, gaya hidup juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebih, mengonsumsi makanan berlemak, kurang berolahraga, obesitas, dan stres,” tandasnya.
Angina pektoris tidak mudah untuk didiagnosis karena ada beberapa penyakit yang memiliki gejala yang hampir sama, contohnya penyakit asam lambung.
Karena itu, selain melakukan tes fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien beserta keluarga, tes berikut juga akan dilakukan:
1. Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aliran listrik
jantung dan memantau jika terdapat interupsi pada irama
jantung.
2. Tes toleransi olahraga (ETT), untuk memantau toleransi
jantung saat melakukan olahraga ringan hingga berat. Tes ini umumnya dilakukan di atas mesin treadmill atau sepeda statis.
3. Foto Rontgen dan CT scan. Pemindaian ini dilakukan untuk memeriksa kondisi otot, pembuluh darah dan ukuran
jantung, dan paru-paru.
4. Angiogram koroner, untuk memeriksa kondisi arteri
jantung dengan menyuntikkan zat pewarna (bahan kontras) khusus dan dipantau dengan memasukkan selang tipis dan lentur (kateter) melalui pembuluh darah besar di paha atau lengan menuju ruang
jantung.
Dokter biasanya akan merekomendasikan tes ini jika diagnosis angina belum ditemukan atau pasien mengalami angina tidak stabil.
“Apabila anda memiliki gejala seperti yang tersebut di atas segeralah memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat sebelum terlambat karena dapat berakibat fatal sampai dengan kematian mendadak,” pungkasnya.
TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album
Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan
Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis
Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya