Prancis Tuding Rezim Assad di Balik Serangan Kimia Douma

Jum'at, 13/04/2018 10:28 WIB

Paris  - Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan, ada "bukti" senjata kimia yang digunakan oleh rezim Suriah di distrik Douma Timur Ghouta. "Kami memiliki bukti bahwa senjata kimia - setidaknya gas klorin - digunakan oleh rezim Suriah Bashar al-Assad," kata Macron kepada penyiar Prancis TF1 dalam wawancara langsung.

"Kami harus memastikan stabilitas kawasan itu dan tidak ada kasus yang akan terjadi di Prancis yang memungkinkan eskalasi terjadi."

Pemimpin Prancis itu mengatakan, intervensi dan respon militer Perancis akan diambil pada saat yang tepat, dan akan menjadi hal yang paling efektif. "Kami juga harus mempersiapkan masa depan Suriah, transisi, rezim bebas, di mana semua minoritas akan diwakili," kata Macron.

"Kami tidak bisa membiarkan rezim berpikir mereka bisa melakukan apa saja," kata Macron.

Ditanya tentang sekutunya dari Rusia, Vladimir Putin, Macron mengatakan, dia berbicara kepadanya secara rutin.

Pinggiran Damaskus di Douma dilanda serangan kimia pada Sabtu, yang menyebabkan sedikitnya 78 warga sipil tewas.Badan pertahanan sipil setempat menyalahkan pasukan rezim Bashar al-Assad atas serangan itu.Serangan itu telah menarik kecaman di seluruh dunia.

Pada 24 Februari, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 2401 yang menyerukan gencatan senjata selama sebulan di Suriah, khususnya di Ghouta timur untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Meskipun resolusi, rezim dan sekutu-sekutunya pada awal bulan ini telah meluncurkan serangan darat besar-besaran yang didukung oleh kekuatan udara Rusia yang bertujuan mengambil bagian yang dikuasai oposisi di Ghouta timur. (AA)

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya