Senin, 02/04/2018 14:24 WIB
Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menargetkan seluruh SMA dan SMK sudah menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun depan. Sementara target yang sama belum bisa diterapkan pada SMP.
Saat memantau hari pertama ujian nasional SMK di Jakarta, Senin (2/4), Mendikbud beralasan sebagian besar SMP yang belum melaksanakan UNBK karena berada di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Terutama kawasan yang hingga saat ini belum terjangkau listrik dan internet.
“SMA dan SMK saya kira tahun depan sudah bisa melaksanakan UNBK 100 persen. Yang masih ada kendala itu SMP. Yang SMP masih di remote area. Mulai tahun ini kita akan memberikan affirmasi untuk SMP-SMP yang ada di wilyah perbatasan dan tertinggal supaya bisa menggelar UNBK,” terang Menteri Muhadjir.
Salah satu daerah yang membutuhkan perhatian, kata Mendikbud, yakni Kabupaten Morotai dan Kabupaten Taliabu di Maluku Utara. Kendalanya yakni sulitnya akses menuju kedua kabupaten tersebut.
Siswa SMKN 2 Kasihan Unjuk Gigi Lewat Konser Teaterikal
Kemdikbudristek: Kecerdasan Buatan Dorong Pemajuan Perguruan Tinggi
31 Perusahaan China Jalin Kemitraan dengan 77 Kampus Vokasi
“Di Taliabu belum ada bandara. Bahkan untuk sampai ke sana kita butuh dua hari kalau dengan kapal,” kata Muhadjir.
Seperti diketahui, tahun ini UNBK belum bisa digelar 100 persen di SMA/SMK dan SMP. Tercatat, hanya 19 provinsi yang sudah menggelar UNBK 100 persen. Sisanya bervariasi, mulai dari 60 persen, hingga 90 persen.
“Daerah-daerah terpencil akan kami beri prioritas untuk tahun depan. Yaitu dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan, agar bisa segera memenuhi ketentuan dan standar, sehingga bisa melaksanakan UNBK,” katanya.
Keyword : Pendidikan Kemdikbud Ujian Nasional UNBK