Senin, 02/04/2018 12:39 WIB
Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Perdana Menteri Israel (PM), Benjamin Netanyahu atas komentarnya yang ditujukan kepada operasi militer Turki yang sedang berlangsung di wilayah barat laut Suriah, Afrin.
Perntayatan Erdogan menanggapi komentar Netanyahu yang menolak pelajaran moral dari Ankara atas pembunuhan tentara Israel terhadap demonstran Palestina di Gaza, dan melabelkan Erdogan sebagai seseorang yang mengebom warga desa Kurdi.
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Kedutaan Besar Palestina Mencari Status Sementara Warga Gaza yang Masuki Mesir selama Perang
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Ditempat yang sama, ia menyebut PM Israel seorang penjajah di Palestina.
"Anda juga seorang teroris. Sejarah merekam apa yang telah Anda lakukan kepada semua orang Palestina yang tertindas. Kami tidak bersalah atas tindakan pendudukan," ujar Erdogan.
Demonstrasi tesebut juga merupakan awal dari protes enam minggu yang memuncak pada 15 Mei, hari Palestina menyebut "Nakba," atau Bencana, ketika Israel secara resmi dinyatakan sebagai negara 70 tahun lalu dan lebih dari 750.000 orang Palestina diusir dari negara mereka
Para demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diizinkan mendapatkan hak untuk kembali ke kota-kota dan desa-desa yang dilalui keluarga mereka, atau diusir pada tahun 1948.Turki bersama dengan kelompok pemberontak Suriah Pembebasan Suriah (FSA) Suriah bulan lalu meluncurkan operasi udara-dan-darat ke Afrin untuk menundukkan para pejuang Kurdi (PBP) yang didukung Amerika Serikat di dekat perbatasannya.