Amerika Serikat Usir 60 Diplomat Rusia

Selasa, 27/03/2018 08:03 WIB

Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengusir 60 diplomat Rusia sebagai respon atas tindakan penyerangan senjata kimia terhadap mantan agen mata-mata Sergei Skripal yang berada di Inggris.

Keputusan tentang pengusiran ini diumumkan oleh Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders pada Senin pagi (26/3) waktu setempat.

"Tindakan hari ini membuat Amerika Serikat lebih aman dengan mengurangi kemampuan Rusia untuk memata-matai Amerika dan melakukan operasi rahasia yang mengancam keamanan nasional Amerika," kata pernyataan itu dilansir UPI.

Tak hanya mengusir 60 staf intelijen, Presiden Trump juga memerintahkan untuk menutup Kantor Konsulat Rusia di Seattle. Bahkan hanya memberi waktu selama tujuh hari kepada para pejabat tersebut untuk mengemasi barang-barangnya.

Para pejabat AS mengatakan setidaknya 100 perwira intelijen Rusia berada di Amerika Serikat. Mereka menekankan bahwa pengusiran itu menjawab serangan agen AS, serta "tindakan-tindakan baru lainnya oleh Rusia.

Bersamaan dengan diumumkannya pengusiran terhadap 60 staf intelijen Rusia dari AS, sejumlah negara juga melakukan hal yang sama yaitu mengusir diplomat Rusia dari negara mereka.

Selain AS, sekitar 14 Negara-Negara Uni Eropa juga baru saja mengumumkan pengusiran terhadap diplomat Rusia, antara lain Ukraina mengusir 13 orang, Jerman 4 orang, Polandia 4 orang, Perancis 4 orang, Lithuania 3 orang, Ceko 3 orang, Belanda 2 orang, Latvia 1 orang, Estonia 1, dan Italia 2 orang.

Keyword : AS Rusia Diplomat

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan