Asri Anas Sebarkan "Virus" Gerakan Kami Indonesia
Senin, 12/03/2018 11:03 WIB
Makassar - Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar, Sulawesi Selatan, tumplek di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Universitas Hasanuddin. Tak hanya kursi, beranda panggung hingga lantai dua gedung itu terlihat sesak.
Gedung yang biasa jadi perhelatan wisuda itu, kali ini justru mendengarkan orasi-orasi para tokoh. Ada aktivis korupsi Abraham Samad, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua KPPU Syarkowi Rauf, Senator
Asri Anas, Anggota DPR Dedi "Miing" Gumelar, dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
"Mereka datang tidak kami mobilisasi, tapi kesadaran sendiri untuk bisa berkontribusi membangun karakter di era teknologi. Para tokoh ini kami hadirkan untuk memotivasi generasi muda," ujar
Asri Anas, CEO "KAMI INDONESIA".
Asri Anas dikenal sebagai anak muda yang tak pernah diam berpikir. Sang kutu buku kelahiran Pare Pare, Sulawesi Selatan pada 12 Juli 1975 ini merintis karier politiknya dari titik nol. Yaitu ketika masih aktif sebagai mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, Makassar. Meski bidang studinya sastra, Asri adalah aktivis mahasiswa yang bersikap kritis dan berani melakukan perlawanan terhadap rezim orde baru ketika itu.
Sudah dua priode dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) atau yang biasa dikenal dengan sebutan senator asal Sulawesi Barat. Dengan posisi itu, dia semakin kritis dengan kebijakan-kebijakan yang merugikan masyarakat. "Mahasiswa sekarang berbeda dengan era 90an. Dulu kita kritis kemudian bergerak. Tapi sekarang sudah lebih berpikir teoritis," tuturnya.
Makanya, kata
Asri Anas, harus ada yang memotivasi kembali mahasiswa untuk terus berkontribusi mengawal persoalan negara. Dan KAMI INDONESIA adalah cikal bakal lahirnya gerakan kesadaran yang akan manjadi "virus" spirit generasi muda seluruh Indonesia. "Gerakan awal tahun 2018 ini, Kami akan datangi kampus-kampus seluruh Indonesia," ujarnya. Berikut wawancaranya;
1. Anda seorang senator, usahawan, dan kini mendirikan "KAMI INDONESIA" apa yang menjadi dasarnya?
Bukan hanya saya yang dirikan, saya hanya menjadi inisiator. Alasan utama kami, karena kami ingin mengambil peran berkontribusi menjadi bagian memperbaiki kualitas generasi muda Indonesia dan juga berkontribusi mengawal persoalan bangsa dan negara. Karena kami memandang bahwa tantangan generasi jauh lebih besar pada era ke depan.
2. Anda masih Optimis dengan pemuda di masa datang untuk menjadikan Indonesia lebih baik di era teknologi sosial media yang kerap mengadu domba?
Saya sangat percaya, walau berat. Sebab umumnya, generasi muda kita saat ini jadi penikmat. Makanya, langkah pertama program "
Kami Indonesia" adalah membangun satu semangat bersama para mahasiswa dalam menata bangsa dan negara dan semangat itulah yang kami sebut "SPIRIT OF INDONESIA".
3. Seperti apa Indonesia sekarang? konteknya ini adala pemerintahan?
Kondisi pemerintahan kita berjalan baik, dan lagi-lagi walau tantangan semakin berat. Tapi menurut KAMI INDONESIA, Pemerintah masih kurang fokus membangun dan mempersiapkan generasi muda sebagai pilar masa depan bangsa. Yang perlu diperhatikan, Terutama kampus. Karema mahasiswa saat ini tumbuh dalam kekangan pengawasan kekuasaan
4. Seperti apa yang mesti disikapi negara dengan berkembangnya teknologi, terutama sosmed yang kerap dituding sebagai perusak generasi?
Negara harusnya memberikan ruang supporting yang bagus, kemudian regulasi dan kemudahaan harus diberikan. Contoh KAMI INDONESIA sbagai organisasi jejaring berbasis IT, susah mencari regulasinya.
Para start-up bisnis saat ini yang besar, bukan tumbuh karena support pemerintah, bahkan banyak tumbuh dan mengalami kendala. Bahkan mereka lebih cepat bergerak dari kesiapan regulasi yang dibuat pemerintah. Dan pemerintah, harusnya lebih siap menata tumbuhnya teknologi yang saat ini hampir merata seluruh Indonesia.
5. Setiap iven "
Kami Indonesia" ribuan mahasiswa dan kalangan kritis terlihat antusias. Gerakan seperti apa yang ingin Anda lakukan?
Gerakan KAMI INDONESIA asalah gerakan berbasis teknologi. Kegiatan KAMI INDONESIA tidak ada mobilisasi, termasuk di kampus mereka hadir karena kesadaran efistimologi. Kesadaran untuk mengetahui kondisi bangsa sesungguhnya.
Juga kesadaran untuk ikut menjadi bagian perubahan. KAMI INDONESIA ingin membuka dialektika yag rill. Kami tidak ingin mahasiswa misalnya, hanya membaca hal yang simpan siur di media sosial.
Dan gerakan KAMI INDONESIA merupakan gerakan kritis yang ingin membangun kesadaran pemuda dan mahasiswa agar jangan selalu jadi objek bangsa ini. Apalagi, generasi muda kerap jadi sasaran Narkoba, menjadi korban LGBT dan jadi sasaran empuk kejahatan. Dan KAMI INDONESIA ingin ambil peran. membangun kesadaran substansi di kalangan generasi muda.
TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi
Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap
Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara