Sabtu, 03/03/2018 21:09 WIB
Jakarta - Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengatakan, kematian tiga warga di Australia setelah mengkonsumsi buah Rock Melon (Cantaloupe) adalah sinyal darurat bagi pemerintah Indonesia.
"Benar kasus ini terjadi. Kami sudah mendapat konfirmasi resmi pemerintah Australia", ujar Banun.
Buah ini diekspor ke Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya. Kita perlu waspadai utamanya masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
KPK Berpeluang Tetapkan Keluarga SYL Tersangka TPPU
ICW: Nurul Ghufron Diduga Salah Gunakan Wewenang hingga Perdagangkan Pengaruh
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru
"Masyarakat Kepulauan Riau, Batam dan pesisir Sumatera sangat berisiko,"imbuhnya.
"Bukan tidak mungkin masyarakat di pesisir timur Sumatera berpeluang mengkonsumsinya, karena lalu lintas orang ke negeri seberang cukup intens, " tambahnya.Pengawasan di bandara internasional juga akan ditingkatkan sehubungan dengan kasus ini. Barantan tidak ingin kecolongan mengingat ini menyangkut nyawa manusia dan keselamatan masyarakat konsumen.
"Ini soal keselamatan konsumen. Kita tidak akan membuka peluang risiko", Banun menambahkan.
Barantan akan terus berkomunikasi dengan otoritas kompeten di Australia untuk menjamin tidak terjadinya penyebaran bakteri ini ke tanah air. Lebih lanjut Banun mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi buah lokal yang sudah pasti terjamin sehat dan aman."Masyarakat tidak perlu cemas, kita akan terus menjaga. Saya kira buah lokal tetap jadi pilihan terbaik bagi kita", ujar Banun.
Keyword : Kementan Rock Melon Barantan Australia