Kamis, 01/02/2018 08:26 WIB
Jakarta - Hari terakhir di bulan Januari dimulai dengan munculnya fenomena langka, yaitu gerhana bulan atau blue blood moon. Momen ini pun diabadikan NASA di Amerika Serikat hingga berakhir sekitar pukul 9:21 am ET.
Fenomena langka ini membuat seluruh penduduk di belahan dunia ini ingin memandangnya. Alasannya, karena gerhana bulan kali ini menampilkan tiga bentuk, yaitu super, biru, darah. Meskipun di beberapa wilayah tidak dapat mengamati keindahannya secara menyeluruh.
Gerhana bulan terjadi karena kedekatannya dengan Bumi, yang dikenal sebagai Perigee. Akibatnya, bulan muncul 14 persen lebih besar dari biasanya. Karena itu bulan purnama kedua selama bulan Januari, maka ia disebut bulan biru. Kemudian bulan yang melewati bayangan bumi selama gerhana bulan, bulan berubah warna merah yang disebut bulan darah.
"Anda mendapatkan kombinasi hebat ini. Ini hanya bentuk kecil dari keindahan yang bisa ditunjukkan bulan kepada kita," kata Ames Research Center NASA, Brian Day kepada NPR.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Sosok LaVerne Biser, Pria Tua Pemburu Gerhana Matahari Total Selama Puluhan Tahun
Berikut penampakan gerhana bulan atau supermoon yang pertama kalinya dalam 152 tahun. Fenomena itu diabadikan oleh salah satu fotografer, Terry Schmitt di belakang Jembatan Golden Gate di San Francisco. pada Rabu (31/1) waktu setempat.
1. Penampakan sisa-sisa gerhana bulan biru.
2. Bulan biru berubah yang mulai menjelma menjadi bulan merah.
3. Begini foto dari dekat bulan biru dengan sisa-sisa gerhana terakhir.
4. Saat cahaya matahari yang mulai menyapa bulan.
5. Proses gerhana.
Kesempatan berikutnya untuk menyaksikan gerhana bulan di Amerika Utara satu tahun dari sekarang pada 21 Januari 2019. Namun, bulan tidak akan menjadi bulan biru. Fenome hanya hanya terjadi sekali.
Keyword : Supermoon Gerhana Amerika Serikat