Nikotin Bisa Beresiko Kanker

Jum'at, 10/08/2018 06:01 WIB

Jakarta - Penelitian yang dilakukan New York University menyebutkan nikotin dalam rokok dapat merusak DNA sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.

Kerusakan itu terlihat baik pada DNA dan kemampuannya untuk memperbaiki dirinya sendiri, membuat sel lebih mungkin bermutasi serta berkembang menjadi kanker.

"Ini adalah bukti pertama bahwa nikotin kita bisa bersifat merusak dari dirinya sendiri," kata Herbst, ketua Subkomite Tembakau dan Kanker Penelitian Kanker Amerika. "Ini pasti berkenaan, dan tentu saja memberi jawaban jika seseorang mengatakan bahwa rokok itu aman dan bisa digunakan oleh semua orang tanpa konsekuensi."

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa e-liquid yang dipanaskan dengan menggunakan tingkat listrik yang lebih tinggi dapat menghasilkan bahan kimia berbahaya. Tim peneliti ini ingin menyelidiki risiko yang ditimbulkan pada orang yang menggunakan rokok.

"Kami menemukan pelarut saja tidak menyebabkan kerusakan DNA," kata Tang. "Nikotin dengan pelarut rokok menyebabkan kerusakan sama seperti nikotin saja."

Para periset juga mengekspos sel paru dan kandung kemih manusia yang dikultur ke nikotin, dan menemukan efek yang sama, kerusakan DNA dan perbaikan DNA yang tertekan.

Langkah selanjutnya dari penelitian ini sedang dilakukan pada tikus yang terkena nikotin dan uap rokok jangka panjang untuk mengetahui apakah mereka benar-benar mengembangkan penyakit kanker atau jantung.

Tang tidak bisa mengatakan apakah e-rokok masih lebih aman daripada rokok tradisional, yang mengandung ribuan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan oleh pembakaran tembakau.

"Kami tidak bisa menebak dengan data yang kami miliki," kata Tang.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen