Serukan Boikot, Pemimpin Oposisi Rusia Ditahan

Senin, 29/01/2018 07:03 WIB

Jakarta - Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ditahan oleh polisi di Moskow. Ia dibekuk karena terlibat dalam aksi unjuk rasa yang mendukung pemboikotan pemilihan presiden Rusia (Pilpres).

Navalny, dilarang mencalongkan diri dalam pemilihan 18 Maret di negara itu karena adanya hukuman kriminal yang dicapnya bermotif politik. Di akun Twitter-nya mengatakan, ia ditangkap setelah bergabung dalam demonstrasi tersebut.

"Saya ditahan Tidak masalah. Datanglah ke Tverskaya, Anda tidak pergi untuk saya, tapi untuk diri sendiri dan masa depan Anda," kicau Navalny di Twitternya

Tak lama setelah itu, ia kemudian mengunggah rekaman video yang menunjukkan bahwa polisi menggiringnya ke tanah selama demonstrasi tersebut.

"Penahanan satu orang tidak ada artinya jika ada banyak dari kita. Seseorang, datang dan ganti saya," ujarnya

Ribuan orang di Moskow dan sekitar 115 kota Rusia lainnya turun ke jalan pada Minggu untuk menyerukan pemboikotan pemilihan yang akan datang. Menurut UPI, sudah sekitar 185 orang ditahan secara nasional selama aksi unjuk rasa tersebut berlangsung

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara