Jum'at, 26/01/2018 08:01 WIB
Jakarta - Protes berbuah kekerasan meletus di seluruh wilayah India pada Kamis (25/01) di tengah pembebasan sebuah film Bollywood, Padmaavay yang dianggap menghina agama tertentu, lantaran menggambarkan sebuah percintaan antara seorang ratu Hindu dan raja Muslim.
Pengunjuk rasa merusak bioskop, membakar kendaraan dan melemparkan batu ke bus sekolah sebagai tanggapan atas pelepasan film Padmaavat.
Pejabat mengamankan kota Gurgaon setelah pengunjuk rasa menyerang sebuah bus sekolah setelah melintasi bentrokan antara polisi dan pemrotes tentang film tersebut.
Tidak ada anak yang menderita luka-luka dan polisi menahan 18 orang mengikuti serangan tersebut.
Partai pro-Tiongkok Menang Telak dalam Pemilu Maladewa, Menjauh dari India
Manipur di India akan Kembali Gelar Pemilu di 11 Tempat Usai Dilanda Kekerasan
Tuduh Pemilu Dicurangi dan Pajak Dinaikkan, Oposisi Salahkan PM India
Padmaavat menceritakan tentang serangan Alauddin Khilji ke sebuah kerajaan setelah jatuh cinta dengan ratu, Padmavati, yang termasuk dalam kasta Hindu Rajput.
Film ini dijadwalkan rilis dua bulan yang lalu namun menghadapi oposisi, terutama dari komunitas Rajput di Rajasthan. Banyak orang Hindu Rajbut menghormati Padmavati sebagai dewa, sementara sejarawan tidak yakin apakah dia pernah ada.
Para demonstran menilai film tersebut berisi urutan mimpi di mana Khilji membayangkan berhubungan intim dengan Padmavati.
Produser film tersebut membantah bahwa adegan semacam itu ada dan seorang penonton di Dehli mengatakan kepada BBC bahwa tidak ada yang kontroversial dalam film tersebut.
"Semua keributan yang sedang terjadi tidak beralasan," katanya
Mahkamah Agung India menolak permintaan negara untuk melarang film tersebut karena alasan keamanan dan Padmaavat membuka 5.000 bioskop di seluruh India pada Kamis, sementara banyak yang memilih untuk tidak menampilkan film tersebut karena takut adanya kekerasan lebih lanjut.