Rabu, 24/01/2018 17:29 WIB
Kualalumpur -- Data pribadi lebih dari 200 ribu orang di Malaysia yang penyumbang organ dan rincian keluarga terdekatnya bocor. Ada dugaan bersumber dari pangkalan data pusat.
Laman teknologi setempat, lowyat.net mengambarkan, ini menjadi kebocoran data kedua terbesar yang dilaporkan terjadi di Malaysia dalam tiga bulan belakangan. Pada November, Malaysia menyatakan menyelidiki dugaan upaya menjual data pribadi atas lebih dari 46 juta pelanggan telepon seluler dalam jaringan.
Laporan itu menyebutkan, data bocor itu termasuk nama, nomor kartu pengenal, ras, kewarganegaraan, alamat dan nomor telepon. Juga berisi rincian masing-masing penyumbang organ, yang dicadangankan untuk keluarga terdekat, dengan jumlah korban kebocoran data menjadi 440 ribu.
Lembaga pemerintahan pada bidang internet negara yakni Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengatakan, membantu polisi dalam penyelidikan terhadap kebocoran itu.
Efek Boikot Produk Israel, KFC Malaysia Tutup Gerainya untuk Sementara
Teknologi tahun 1927-1974
Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Aceh Timur Digagalkan Bareskrim Polri
Vijandren Ramadass, pendiri Lowyat.net, mengatakan portal tersebut menemukan bahwa kebocoran tersebut dibagikan di situs berbagi berkas yang populer secara gratis.
"Berkasnya masih berada daring sekarang. Kami memang mengajukan permintaan langsung ke penyedia peladen pada Minggu untuk menghapus berkas, tapi kami tidak mendapat tanggapan," katanya.