Peraih Nobel Perdamaian Kompori Demonstran Iran

Kamis, 04/01/2018 18:08 WIB

Dubai - Peraih Nobel Perdamaian Iran Shirin Ebadi mendesak rakyat Iran untuk melakukan pembangkangan sipil dan terus melanjutkan demonstrasi. Aksi ini merupakan tindakan paling berani warga Iran terhadap pemimpinnya sejak kerusuhan proreformasi pada 2009.

Harian pan-Arab milik Saudi Asharq Al-Awsat mengutip pengacara hak asasi manusia Iran yang mengatakan bahwa warga Iran harus tetap di jalan. Apalagi konstitusi memberi mereka hak untuk mengadakan demonstrasi.

Ebadi yang berbasis di London, mendapatkan Nobel Perdamaian pada 2003 dan satu dari sejumlah kritikus kepemimpinan Iran yang diasingkan, meminta orang-orang Iran untuk berhenti membayar tagihan air, gas dan listrik dan pajak.

Seperti dikutip dari reuters, Kamis (4/1), setelah enam hari demonstrasi yang menggetarkan kepemimpinan Iran dan menewaskan 21 orang, Garda Revolusi elit negara bagian pada hari Rabu mengerahkan pasukan untuk memadamkan kerusuhan di tiga provinsi.

Protes, yang dimulai dari kesulitan ekonomi bagi kelas muda dan pekerja, telah berkembang menjadi kekuatan melawan hak istimewa dari segelintir elite, terutama pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Demonstrasi anti-pemerintah, yang tampaknya spontan dan tanpa pemimpin yang jelas, dimulai di lingkungan kelas pekerja dan kota-kota kecil.Namun  tampaknya juga mendapat daya tarik di antara kelas menengah dan aktivis kelas menengah yang ikut serta dalam demonstrasi tahun 2009.

TERKINI
Anne Hathaway Merasa tak Nyaman Penonton tak Baca Buku Filmnya The Idea of You Elius Enembe Turun Langsung Bersihkan Lingkungan di Ibu Kota Kabupaten Tolikara Ghufron Akui Sempat Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan Tembus Semifinal, Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda