Pakistan Panggil Duta Besar AS

Selasa, 02/01/2018 20:03 WIB

Jakarta - Pakistan telah memanggil duta besar Amerika Serikat sebagai respon atas pernyataan Donald Trump yang mengecam Islamabad dengan ancaman untuk memotong bantuan ke Pakistan.

Seorang juru bicara kedutaan AS di Islamabad memastikan bahwa Kantor luar negeri Pakistan memanggil David Hale pada Senin (01/01) untuk menjelaskan komentar presiden AS tersebut. 

Sebelumnya, Trump memposting status di twitter bahwa Amerika Serikat telah dengan bodohnya menyerahkan bantuan ke Pakistan lebih dari 33 miliar dollar dalam 15 tahun terakhir.

"Mereka memberi tempat yang aman bagi teroris yang kita cari di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak ada lagi!" tulis Trump.

Dilansir The Guardian, Perdana menteri Pakistan, Shahid Khaqan Abbasi, memimpin sebuah rapat kabinet pada Selasa (02/01) yang fokus pada tweet Trump. Sementara pada Rabu, pemimpin militer akan bertemu untuk membahas hubungan AS dan Pakistan yang mulai memburuk.

Hubungan antara AS dan Pakistan telah tegang selama bertahun-tahun karena dukungan Islamabad terhadap militan jaringan Haqqani, yang bersekutu dengan Taliban Afghanistan.

Washington telah memberi isyarat bahwa pihaknya akan mengurangi bantuan dan memberlakukan tindakan penghukuman lainnya jika Islamabad tidak berhenti membantu atau menutup mata terhadap militan jaringan Haqqani yang melakukan serangan lintas batas di Afghanistan.

Islamabad menolak saran bahwa hal tersebut tidak cukup dilakukan dalam perang melawan militansi, dengan mengatakan bahwa sejak tahun 2001 telah menderita lebih dari AS dengan puluhan ribu korban yang disebabkan oleh kelompok Islam.

Menteri luar negeri Pakistan, Khawaja Asif, menolak komentar Trump sebagai aksi politik yang dipicu oleh frustrasi atas kegagalan AS di Afghanistan, di mana Taliban telah mendapatkan wilayah dan melakukan serangan besar. Dia bahkan mengatakan Pakistan tidak membutuhkan bantuan AS.

"Dia telah menyindir kami Pakistan dan Iran untuk konsumsi domestiknya," kata Asif. "Dia (Trump) berulang kali mengalami frustrasi di Pakistan karena kegagalan di Afghanistan lantaran terjebak di jalan buntu."

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu