Tidak Ada Perundingan dengan Korut

Kamis, 14/12/2017 10:32 WIB

Washington - Tidak ada perundingan dengan Korea Utara hingga, ia memperbaiki perilakunya. Demikian kata pejabat Gedung Putih kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson yang akan memulai dialog dengan Pyongyang kapan saja dan tanpa prasyarat.

"Dengan uji coba rudal terbaru Korea Utara, jelas sekarang bukan waktunya," kata seorang pejabat Gedung Putih Reuters, Kamis (14/12).

Pada Selasa (12/12), Tillerson mengatan Amerika Serikat siap dialog kapan saja Korea Utara ingin inginkan. Namun, Pyongyang harus terlebih dahulu menerima bahwa setiap negosiasi harus mengenai melepaskan senjata nuklirnya.

Sehari setelah komentar Tillerson di dewan pemikir Dewan Atlantik Washington, pejabat Gedung Putih, yang menolak disebut namanya, menyusun sebuah formula yang lebih ketat untuk keterlibatan diplomatik dengan Korea Utara.

"Setiap perundingan dengan Korea Utara harus menunggu sampai rezim tersebut secara fundamental memperbaiki perilakunya," kata pejabat tersebut.

"Seperti yang dikatakan Meneri Luar Negeri Sendiri. Namun, tidak terbatas pada, tidak ada tes nuklir atau rudal lagi," sambunya

Sebelumnya, Tillerson tidak secara eksplisit menetapkan pembekuan pengujian sebagai persyaratan sebelum perundingan dapat dimulai. Ia mengatakan akan sulit untuk berunding, jika Pyongyang memutuskan untuk menguji perangkat lain di tengah dialog berlangsung.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert pada Rabu (13/12) mengatakan harus ada penghentian uji coba nuklir dan rudal Korea Utara untuk jangka waktu yang tidak ditentukan sebelum perundingan dapat dilakukan.

"Dan kita tentu saja tidak melihatnya saat ini," katanya kepada wartawan, bersikeras bahwa Tillerson belum mengumumkan sebuah kebijakan baru dan berada di halaman yang sama seperti Gedung Putih.

Ketegangan antara Washington dan Pyongyang mengenai kemajuan senjata Korea Utara telah melejit tahun ini. Pertukaran hinaan yang berlang kali baru-baru ini memicu kekhawatiran akan risiko konflik militer.

Hubungan Tillerson dengan Trump  tegang oleh perbedaan mengenai Korea Utara dan masalah lainnya. Pejabat senior mengatakan akhir bulan lalu bahwa Trump sedang mempertimbangkan sebuah rencana untuk mengusir Tillerson, meskipun ia menolak tudingan tersebut.

Tillerson mengatakan dalam pidatonya bahwa Trump telah mendorong usaha diplomatiknya. Bertentangan dengan cuitan Trump pada Oktober, yang mengakatan, Tillerson membuang-buang waktunya mencoba bernegosiasi dengan Korea Utara.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara