Nuklir Korut Dipastikan Hanya "Bidik" Amerika Serikat

Senin, 27/11/2017 08:04 WIB

Seoul - Wakil Majelis Rakyat Agung Korea Utara dan direktur Institut Reunifikasi Nasional, Ri Jong-hyok mengatakan Program nuklir Korea Utara tidak menargetkan negara lain selain Amerika Serikat. Demikian dikabarkan kantor berita Korea Selatan Yonhap, Minggu (26/11) waktu setempat

"Ancaman nuklir kami adalah pedang keadilan yang ditujukan untuk melawan ancaman nuklir Asia. Namun, negara manapun di dunia tidak perlu khawatir dengan ancaman kami selama tidak bergabung dalam invasi dan provokasi terhadap terhadap Pyongyang," kata pejabat.

Menurut Ri, Pyongyang akan meningkatkan perjuangannya melawan skema perang nuklir dan sanksi sanksi Amerika Serikat.

"Ini adalah keputusan tegas rakyat Korea bahwa Korea Utara harus menghadapi Amerika Serikat dengan senjata nuklir untuk mencapai keseimbangan kekuasaan," kata Ri seperti dikutip oleh surat kabar Rodong Sinmun, Korea Utara.

Ketegangan antara Korea Utara dan Amerika semakin meningkat baru-baru ini, menyusul serangkaian tes nuklir dan rudal yang dilakukan oleh Pyongyang serta retorika keras Donald Trump yang menargetkan kepemimpinan negara tersebut.

Bulan lalu, Korea Utara menanggapi kicauan-kiacau Donald Trump di Twitter. Ia mengatakan akan terus mengembang rudalnya untuk menyerang wilayah Guam di Ameria Serikat.

Setelah kunjungan Donald Trump ke Korea Selatan awal bulan ini, Korea Utara berjanji akan terus mengembangkan program nuklirnya "selama imperialisme, akar kejahatan dan ketidakadilan, ditinggalkan di Bumi."

Baru-baru ini, Trump memutuskan kembali memasukkan nama Korea Utara ke dalam daftar negara yang mensponsori terorisme. Menanggapi hal itu, harian Korea Utara menyebut tindakan tersebut provokasi dan sama seperti deklarasi perang melawan Pyongyang.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara