Senin, 27/11/2017 07:17 WIB
Riyadah - Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman membuka pertemuan perdana menteri pertahanan Koalisi Militer Islam yang berlangsung di Riyadh pada Minggu (26/11) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Pangeran Salman menegaskan kembali komitmen kuat koalisi 41 negara tersebut untuk memerangi terorisme. "Kami tidak akan membiarkan mereka (teroris) merusak agama kita. Hari ini kita kirim pesan kuat bahwa kita bekerja sama untuk memerangi terorisme."
Ini adalah kali pertamanya koalisi bertemu di Riyadh sejak di bentuk dua tahun lalu. "Hari ini kami menegaskan akan mengejar terorisme sampai benar-benar diberantas," tegas Pangeran Mohammed.
Pertemuan dengan slogan "bersekutu melawan terorisme" dihadiri oleh menteri pertahanan, utusan dan delegasi koalisi dari negara-negara pendukung dan para ahli di bidang kerja koalisi. Pertemuan ini juga membahas sarana untuk memerangi pendanaan terorisme dan menentukan kerangka kerja di masa depan untuk menyatukan upaya untuk memberantas terorisme dan pemeliharaan, serta perdamaian dan keamanan internasional
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Tujuh Terduga Teroris di Sulteng Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror
Komisi III Apresiasi Gerak Cepat Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Poso
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Mohammad al-Issa memperkenalkan domain Ideologi, dan perlunya mempromosikan pesan yang menghambat narasi ideologi ekstremisme kekerasan dan menegaskan kembali prinsip-prinsip toleransi dan kasih sayang Islam, dengan menyajikan yang benar sifat Islam dan mendukung reformasi ideologis, psikologis, dan sosial.
"Terorisme adalah masalah ideologis, bukan hanya masalah keamanan," kata Issa. "Ekstrimisme kontemporer semakin meluas karena tidak adanya konfrontasi informasi."
Ia menambahkan bahwa teroris dari lebih dari 100 negara bergabung dengan Islamic State Iraq anda Syria (ISIS). Ia menjelaskan, orang-orang Eropa di ISIS membentuk 50 persen elemen organisasi. Demikain Al arabiya, Senin (27/11)
Keyword : Arab Saudi Militer Islam Teroris