"Masuk ke Pesantren NU Suasananya Dingin dan Sejuk, Kenapa?"

Kamis, 23/11/2017 17:04 WIB

Mataram – Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU), Kamis (23/11) di Mataram. Di hadapan ulama, tokoh, dan para menteri, Jokowi menyampaikan bahwa pesantren NU punya kesan tersendiri di matanya.

“Setiap kali berada di tengah-tengah nadliyyin (anggota NU, Red), suasananya dingin dan sejuk. Apalagi di tengah-tengah ulama NU,” kata Jokowi diikuti tepuk tangan hadirin yang memadati Islamic Center Masjid Hubbul Wathon, Mataram.

“Dan setiap kali masuk ke pesantren NU, suasananya juga dingin dan sejuk. Kenapa?” sambung presiden.

Jokowi mengatakan NU merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia. Dan netralitas (tawassuth) yang diusung oleh NU, menurutnya modal besar untuk mempertahankan keamanan dan kenyamanan beragama di Indonesia.

Modal ini pula menjadi kebanggaan Jokowi saat mengenalkan Islam di Indonesia ke tingkat internasional. Banyak negara, kata presiden, tidak mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan pemeluk Islam terbesar.

“Dua hari yang lalu Afganistan mengirim perwakilannya ke Indonesia, di bawah pimpinan Muhammad Karim Kalili, beliau ini dulu Wapres Afganistan. Bersama 35 ulama dan tokoh-tokoh besar. Untuk apa? Untuk melihat sendiri kondisi kerukunan dan ukhuwah di Indonesia,” ujarnya.

“Beliau-beliau itu langsung menyampaikan apa adanya. Mereka mengatakan, ‘Presiden Jokowi, kami betul-betul kagum dengan 714 suku dan berbeda-beda agama, serta 100 lebih bahasa daerah, tapi Indonesia sampai saat ini tetap bersatu’,” tutur Jokowi.

Jokowi melanjutkan, di Afganistan hanya ada tujuh suku. Namun sejak 1973 sampai sekarang, perang belum berhenti. Karena itu, perwakilan Afganistan yang datang ke Indonesia beberapa waktu lalu, sempat meminta Presiden Jokowi mengirimkan ulama agar memediasi konflik yang terjadi di negara tersebut.

“Afganistan itu punya emas, gas, dan minyak yang berlimpah. Tapi karena tidak bisa mengelola, Afganistan tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya,” jelasnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2