Rabu, 22/11/2017 18:46 WIB
Beirut - Saad al-Hariri menunda keputusannya untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon atas permintaan Presiden Michel Aoun, untuk merekadakan konflik politik di wilayah Timur Tengah, khususnya Lebanon, Rabu (22/11).
Dilansir Reuters, Hariri mengumumkan kabar mengejutkan tersebut setelah kembali ke Beirut pada Selasa (21/11) malam untuk pertama kalinya sejak pengunduran dirinya pada 4 November dari Arab Saudi.
Ia mengatakan, semua partai Lebanon harus berkomitmen untuk menjaga Lebanon keluar dari konflik regional. Hariri berharap keputusannya akan membuka pintu gerbang baru untuk dialog yang bertanggung jawab.
"Saya mempresentasikan hari ini pengunduran diri saya kepada Presiden Aoun. Ia mendesak saya untuk menunggu sebelum menyerahkannya dan menundanya agar dapat membahas lebih banyak alasan dan latar belakang politiknya. Saya menunjukkan responsif," kata Hariri dalam sebuah pernyataan di televisi
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pengunduran diri Hariri membuat Lebanon membuat pihak khawatir akan timbulnya konflik antara faksi pemerintah yang didukung Arab Saudi dan Hizbullah, kelompok militan Syiah, yang didukung Iran
Pejabat negara Lebanon dan politisi senior yang dekat dengan Hariri mengatakan Riyadh memaksanya untuk berhenti dan menahannya di kerajaan. Namun, tudingan tersebut dibantah pihak Arab Saudi dan Hariri sendiri.
Pengumuman ini merupakan kali duanya yang mengejutkan dari Hariri. Pertama, ia mengumumkan pengunduran dirinya di Riyadh, dan kedua memungumkan untuk membatalkan pengunduran dirinya setelah bertemu dengan pemerintah Prancis pada Sabtu (18/11) dan pemerintah Mesir pada Selasa (21/11).
Keyword : Lebanon Arab Saudi Saad Hariri Iran