Kebaikan Myanmar Dinilai Hanya Pencitraan

Selasa, 31/10/2017 12:31 WIB

Bangladesh - Menteri Dalam Negeri Bangladesh menyerukan agar tekanan diplomatik terus berlanjut kepada pemerintah Myanmar untuk memastikan pemulangan pengungsi Rohingya.

"Jika tekanan internasional diturunkan, pemerintah Myanmar tidak akan melakukan apapun (untuk kembalinya Rohingya)," kata Asaduzzaman Khan Kamal, menteri dalam negeri Bangladesh, kepada Anadolu Agency.

"Jika etnis Rohingya tidak dapat kembali, maka mereka akan memiliki masa depan yang suram," kata menteri tersebut, menambahkan bahwa pemerintahnya berusaha memastikan kembalinya yang aman dari komunitas Muslim minoritas Myanmar.

Delegasi Bangladesh yang beranggota 12 orang yang dipimpin oleh menteri dalam negeri mengunjungi Myanmar pada 23 Oktober untuk membahas proses repatriasi Rohingya.Selama kunjungan, kedua negara menandatangani nota kesepahaman mengenai peningkatan kerjasama perbatasan antara tetangga, termasuk kantor penghubung perbatasan.

Meski begitu, Sakhawat Hussain, seorang analis keamanan, mempertanyakan ketulusan otoritas Myanmar. "Myanmar menghadiri pembicaraan bilateral dengan Bangladesh hanya untuk konsumsi media internasional."

Ia memuji peran Turki dalam menyoroti isu Rohingya, Hussain menyarankan agar ada kebutuhan untuk melibatkan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam, terutama Arab Saudi, untuk memberi tekanan pada pemerintah Myanmar.

Turki adalah negara yang berada di garis terdepan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya dan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengangkat isu tersebut di PBB.

Analis Imtiaz Ahmed, Pengungsi dan Migrasi dan seorang profesor Hubungan Internasional di Universitas Dhaka, mengatakan kepada Anadolu Agency, "Jika kita tidak menganggkat suara kita di tingkat internasional, Myanmar akan terus menunda proses repatriasi.

"Tidak ada yang akan keluar dari perundingan bilateral, mungkin berlanjut tapi kita perlu menginternasionalisasi masalah ini," tambahnya.

Ia menyarankan agar Bangladesh mengirim delegasinya ke China, India dan negara-negara anggota ASEAN untuk meyakinkan mereka untuk menekan Myanmar sehingga pemulangan Rohingya dimulai sesegera mungkin. "

 

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2