Selasa, 24/10/2017 10:34 WIB
Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson mendukung pendekatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap krisis Korea Utara, namun mendesaknya untuk tetap pada kesepakatan nuklir Iran.
Diplomat tertinggi tersebut mengatakan, presiden Amerika Serikat memiliki tugas mutlak mempersiapkan opsi apapun untuk menangkis ancaman nuklir Korea Utara. Namun opsi militer bukanlah tanggapan yang tepat. Karena itu, ia menyarankan agar kesepakan nuklir Iran 2015 tetap harus berjalan untuk mengekang rudal dan nuklir.
Pada pertengahan Oktober, Trump mengumumkan, tidak akan menyatakan Iran mematuhi kesepakatan nuklir yang dicapai pada tahun 2015 dengan mantan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan lima kekuatan dunia lainnya, Rusia, Prancis, Jerman, China dan Inggris.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, kesepakatan Iran bukanlah kesepakatan bilateral dan bahwa hal itu tidak dapat diakhiri oleh satu negara pun.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
New ASX, Varian Anyar Mitsubishi untuk Pasar Eropa
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Begitu pun, Inggris, Perancis dan Jerman mengeluarkan sebuah pernyataan bersama, menekankan, perjanjian nuklir itu berada dalam kepentingan keamanan nasional bersama, dan mereka berkomitmen terhadap kesepakatan tersebut dan pelaksanaannya sepenuhnya oleh semua pihak.
Keyword : Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat Eropa