Minggu, 22/10/2017 11:56 WIB
Jakarta - Senator Wakil Sulawesi Barat, Muhammad Asri Anas, meminta kepada mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad untuk meminta atas penghinaannya kepada orang bugis saat memberikan pidato politiknya di alor setar Malaysia, Sabtu (14/10).
"Sebagai senator yang juga mewakili masyarakat bugis Sulawesi meminta mahathir meminta maaf di media media malaysia dan media2 Indonesia," ungkap mantan ketua PSSI Sulbar.
Menurut Asri, istilah bajak laut yang digunakan Mahathir yang dinisbatkan kepada orang bugis sangatlah tidak layak. Baginya apa yang disampaikan Mahathir yang menganggap Orang Bugis seperti Lanun atau perompak, pencuri adalah hal yang salah, fatal dan tidak pantas.
"Pak mahatir sungguh telah menurunkan harga diri orang bugis, apa yang diucapkan sangat tidak pantas keluar dari mulut mantan perdana menteri yang telah menjabat lebih 20 tahun sebagai perdana menteri," ujar pria kelahiran Pare-Pare.
Filep Harap Pemprov se-Papua Ikuti Jejak PBD Alokasikan Rp100 M untuk Perguruan Tinggi
Filep Dorong Stakeholder Papua Barat Awasi Realisasi Proyek di Daerah
Senator Filep Dukung Usut Dugaan Penipuan yang Libatkan Mantan Plt Kadis PUPR Pabar
Mantan ketua ARDIN Sulbar periode 2010-2011 menambahkan, jika Mahathir tak mau meminta maaf, maka tentu itu akan berdampak pada hubungan etnik suku-suku serumpung. Ia juga menyebut hal itu tentu bisa merusak citra seorang Perdana Menteri.
"Jika Mahathir tidak mau meminta maaf sama saja matahir dan turunanya menggali kuburannya sendiri, sebab ini sudah menjadi harga diri orang bugis dimana pun di seluruh dunia," katanya.
"Mahathir harus berjiwa besar jika mengakui salah, sangat disayangkan tokoh sekelas Mahathir kerdil dan ngak bisa menjaga mulut," tambah Asri.