Pro Kontra Usulan Hari Libur Umat Islam di Jerman

Minggu, 15/10/2017 17:27 WIB

Jakarta - Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengusulkan agar ada Hari Besar Raya Muslim di Jeman. Hari raya itu ditandai adanya hari libur secara nasional di negara itu.  

"Saya siap  mendiskusikannya, kita juga harus mengenalkan hari libur umum Muslim," kata de Maiziere awal pekan ini, menambahkan pihak berwenang Jerman mungkin bisa dengan mudah melakukan itu.

Ia menjelaskan bahwa di beberapa negara bagian Jerman tempat banyak umat Katolik tinggal, pastilah ada beberapa hari raya Kristen yang didefinisikan secara agama. Sementara di bagian lain negara ini, mereka tidak diperkenalkan secara resmi.

"Di tempat-tempat di mana ada banyak Muslim, mengapa tidak ada yang bisa mendiskusikan juga terkait hari liburan masyarakat Muslim?" Kata menteri tersebut dalam sebuah acara pemilihan yang dipentaskan oleh partainya, Uni Demokratik Demokratik Kanselir Angela Merkel (CDU), di depan daerah pemilihan di Lower Saxony

Meski begitu, tenyata usulan tersebut menyulut kemarahan di dalam jajaran partainya sendiri dan juga di antara sekutu Bavaria mereka, Serikat Sosial Kristen konservatif (CSU).

"Warisan Kristen kami tidak dapat dinegosiasikan," Alexander Dobrindt, kepala faksi CSU di parlemen federal Jerman,  mengomentari pernyataan Maiziere.

"Pengenalan hari libur umat Islam di Jerman seharusnya tidak jadi pembahasan," tambahnya.

Kata-katanya digaungkan oleh anggota CSU lainnya, pakar kebijakan interior Stephan Mayer, yang mengatakan bahwa "Jerman berabad-abad membawa warisan tradisi Kristen dan didefinisikan olehnya."

"Sampai sekarang, tidak ada yang berubah di bidang ini," katanya, menambahkan, sebuah pernyataan bahwa Islam milik Jerman tidak dapat dibuktikan oleh pengalaman sejarah maupun situasi sekarang. 

Anggota senior CDU De Maiziere, Wolfgang Bosbach, mengatakan, meskipun semua orang di Jerman memiliki hak merayakan liburan keagamaan apa pun yang mereka inginkan, perlindungan hukum untuk liburan non-Kristen adalah isu yang berbeda.

Politisi tersebut mengatakan, tidak melihat alasan untuk mendiskusikan masalah tersebut dan para politisi seharusnya bertanya kapan orang Kristen pada akhirnya akan memiliki kebebasan beragama yang sama di semua negara Muslim sebagai Muslim di Jerman.

Sementara itu, seorang wakil kepala CSU, Manfred Weber, memperingatkan langkah tersebut dapat benar-benar menghambat integrasi umat Islam ke masyarakat Jerman, dengan alasan, hari libur tidak dapat diperkenalkan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tertentu.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2