Jum'at, 22/09/2017 19:27 WIB
Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kapal selamnya berhasil menghancurkan beberapa kekuasan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di Suriah dengan rentetan rudal jelajah Kaliber.
Kapal selam selam yang diberi nama Veliky Novgorod dari kelas Varshavyanka melepaskan rudal pada Jumat dari Laut Mediterania ke kamp pelatihan dan perangkat keras militer kelompok teroris yang berbasis di gubernur Idlib, yang sebelumnya menyerang tentara Rusia yang ditempatkan di gubernur Hama.
Serangan tersebut dimulai pada Selasa pagi dari wilayah yang dikendalikan oleh kelompok militan yang menentang pemerintah Suriah. Pemerintah Rusia mengatakan, hal itu dilakukan oleh kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai Front Al-Nusra dan ditujukan untuk menangkap sejumlah pasukan Polisi Militer Rusia, yang dikerahkan ke utara-barat kota Hama untuk memantau gencatan senjata di daerah tersebut.
Pasukan Rusia dan Suriah berhasil menerobos militan yang mengelilingi posisi unit tersebut dan menyelamatkan pasukan Rusia serta pejuang milisi setempat, yang membantu mereka.
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
Rusia Klaim Usir Tentara Ukraina dari Wilayah Seluas 547 Kilometer Persegi Tahun Ini
Serangan terhadap pasukan Suriah dan Rusia minggu ini, yang terbesar sejak Maret, tampaknya merupakan hasil konsolidasi. Sebuah kelompok bernama Tahrir al-Sham, aliansi para jihadis, yang mencakup inti garis keras dari apa yang biasa menjadi Al-Nusra Front, memimpin serangan tersebut.
Turki, mitra Rusia dalam rencana de-eskalasi dan sebuah negara yang memiliki pengaruh terhadap beberapa militan di gubernur Idlib, mengatakan akan menempatkan pasukan di sana, menuru laporan Reuters.
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh pesawat tempur Rusia akhir-akhir ini mendapat tanah di provinsi Deir ez-Zor timur, yang sebagian besar diduduki kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS / ISIL). Militer Rusia percaya serangan di Idlib dimaksudkan untuk melemahkan operasi terhadap IS.