Kamis, 07/09/2017 06:59 WIB
Yangon - Hampir 150.000 Muslim Rohingya meninggalkan kampung halaman mereka, Myanmar ke Bangladesh dalam waktu kurang dari dua minggu, kata beberapa pejabat pada Rabu (6/9). Sebelumnya, kepala PBB memperingatkan, ada upaya pembersihan etnis di Birma yang dapat memperkeruh persoalan tersebut.
Menurut perkiraan terakhir yang dikeluarkan oleh pekerja PBB beroperasi di Cox`s Bazar menyebutkan, hanya 12 hari pengunsi mencapai 146.000 orang. Jadi totol keseluran 233.000 warga Rohingya mencari suaka di Bangladesh sejak Oktober lalu.
“Para pengunsi datang dengan kelelahan, ketakutan dan tangan kosong, sehingg mereka butu persediaan makanan di sana,“ kata seorang sumber PBB yang bekerja di sana, dilansir Arab News pada Kamsi (7/9)
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dalam hal ini menyalahkan teroris atas kekerasan dan pemberontakan di negara bagian Rakhine. Meski begitu, ia tidak menyebutkan eksodus Rohingya sejak kekerasan terjadi pada 25 Agustus.
Pengamat: Jangan Salah Kelola, Indonesia Telah Miliki Generasi Emas Sepakbola
Kuartal I 2024, BCA Bukukan Laba Rp12,9 Triliun
FA Ogah Mundur Meski Penghapusan Sistem Replay Dikritik
Penerima nobel perdamaian tersebut, mendapat tekanan dari negara-negara dengan populasi Muslim, termasuk di Indonesia, di mana ratusan orang turun ke jalanan melakukan aksi bela Rohingya di Jakarta pada Rabu, menuntut agar hubungan diplomatik dengan Myanmar yang mayoritas umat Islam dipotong.
Keyword : Rohingya Bangladesh Myanmar ASIA