Ketum PPP: Kasus Rohingya, Kebencian Berbasis Agama

Selasa, 05/09/2017 18:32 WIB

Jakarta - Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap warga muslim Rohingya dinilai bukan hanya persoalan perebutan sumber daya, tapi soal kebencian berbasis agama.

Demikian disampaikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (5/9). Menurutnya, pembantaian terhadap warga muslim Rohingya tersebut sudah berlangsung dalam kurun waktu puluhan tahun sejak tahun 62.

"Saya tentu tidak setuju kepada pihak-pihak yang mengatakan ini adalah perebutan sumber daya. Ini adalah kebencian berbasis agama, tapi saya ingin persoalan ini hanya di Myanmar," kata Romi.

Meskipun itu berbasis kebencian sektarian di satu negara, kata Romi, tidak pada tempatnya untuk dibawa ke Indonesia. Mengingat, kebencian berbasis agama itu sudah berlangsung berabad-abad, dari sejarah keberadaan etnis Rohingya di sana.

"Ini sudah dilestarikan dalam era pemerintahan modern Myanmar ini sejak masih menjadi Burma, sehingga ini bisa ditelusuri sejarahnya," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ia mengimbau kepada seluruh pihak di Indonesia agar tidak membawa kebencian sektarian ini kepada tanah air. Sebab, apa yang terjadi di Myanmar dalam bentuk kebencian sektarian, sama sekali tidak ada hubungannya dengan sentimen sektarian yang ada di Indonesia.

"Kita harus terus melakukan upaya diplomasi untuk pertama prioritasnya adalah menghentikan seluruh tindakan kekerasan dan ketegangan yang terjadi di Rakhine state, memastikan adanya perlindungan masyarakat sipil, pemberian bantuan kemanusiaan, baik dalam rangka pangan, akses kesehatan," katanya.

TERKINI
Anak Buah Arne Slot Bakal Menyusul Gabung Liverpool Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Mitsubishi Fuso Dukung Jambore Canter Mania di Jambi Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya