Sabtu, 26/08/2017 17:06 WIB
Jakarta - Kepolisian tengah mengintensifkan proses penyidikan kasus dugaan penyedia dan penyebar ujaran kebencian di media sosial serta penyebar berita bohong atau hoax yang berbau SARA yang dilakukan kelompok Saracen. Dari hasil penyidikan yang sudah berjalan, polisi sejauh ini belum menemukan bukti mengenai adanya motif politik atau ideologi yang dilakukan kelompok Saracen.
Demikian disamapiakan Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono dalam diskusi bertajuk `Saracen dan Wajah Medsos Kita,` di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/8). Menurut Pudjo, sejauh ini kelompok tersebut dalam menjalankan aksinya tak ada muatan politik. Dugaan politik, kata Pudjo, justru dari si pemesan.
”Jadi kalau mamasalah politik itu kan tentu saja adalah orang yang memesan,” ujar Pudjo.
Sejauh ini, kata Pujo, motif kelompok Saracen memproduksi dan menyebarkan berita hoax lantaran motif atau faktor ekonomi. "Sementara dari fakta hukum, itu mereka motifnya adalah ekonomi. Motif ekonomilah yang jadi arah mereka buat kelompok ini. Motif ekonomi adalah para pelakunya," ucap dia.
Terungkap, Istri Lettu Agam Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial
Tanggapan Keluarga Lettu Agam Terkait Dugaan Perselingkuhan yang Viral di Medsos
KipasKipas, Medsos Baru Karya Anak Bangsa Resmi Diluncurkan
Selain ujaran berbau poitik, Saracen juga memproduksi yang berbau produk-produk ekonomi dan sosial dan lain sebagainya. Dimana kelompok Saracen yang dimotori Jasriadi menangkap adanya peluang pasar terkait berita-berita manipulatif.
“Jadi kelompok ini tergantung pasar. Jadi ideologi yang mengendalikan adalah pasar ekonomi,” tandas Pudjo.
Seperti diketahui, polisi belum lama ini membongkar sindikat penyebar ujaran kebencian atau hate speech dan SARA melalui media sosial, Saracen. Polisi telah menangkap tiga orang dan ditetapkannya sebagai tersangka.
Ketiganya yakni Jasriadi yang diduga berperan sebagai ketua; Sri Rahayu Ningsih yang diduga sebagai koordinator grup wilayah; dan Muhammad Faizal Tanong yang diduga sebagai koordinator bidang media dan informasi.
Keyword : Saracen Media Sosial