Rabu, 09/08/2017 16:38 WIB
Jakarta - Salah satu orangutan pertama yang belajar bahasa isyarat meninggal di Atlanta, Georgia, pada usia 39 tahun.
Dikuti dari BBC, pada Rabu (9/8),Chantek tinggal bersama antropolog di Tennessee sekitar sembilan tahun dan belajar membersihkan kamarnya, membuat dan menggunakan alat dan menghafal rute ke restoran cepat saji.
Ia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di kebun binatang Atlanta di mana ia dirawat karena penyakit jantung. Petugas kebun binatang mengatakan, Chantek memiliki kepribadian yang menarik dan akan sangat dirindukan.
Dalam sebuah pernyataan, kebun binatang Atlanta mengatakan, pada usia 39, Chantek salah satu orangutan pria tertua di kebun binatang Amerika Utara.
Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung
Duka Dunia Hiburan, Aktor Senior Yayu Unru Meninggal Dunia
Kembali Masuk Rumah Sakit, Benjamin Netanyahu Dipasangi Alat Pacu Jantung
Chantek lahir di Pusat Penelitian Primata Nasional Yerkes di Georgia dan dikirim untuk tinggal dengan Zhli antropologi Lyn Miles di University of Tennessee di Chattanooga.
Film dokumenter 2014 berjudul "Ape Who Went to College" menunjukkan, Chantek mempelajari berbagai keterampilan di sana termasuk membersihkan kamarnya dan mengarahkan rute mengemudi dari universitas ke restoran.
Chantek sering menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan penjaga, tapi malu untuk menandatangi manusia yang belum ia kenal. Ia sering memilih bentuk komunikasi yang lebih khas orangutan, seperti vokalisasi dan gerak tangan yang unik.
"Ia memiliki kepribadian yang unik dan menarik serta cara-cara khusus untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan mereka yang mengenalnya dengan baik. Sudah menjadi hak istimewa kami untuk memilikinya bersama kami selama 20 tahun," kata Hayley Murphy, wakil presiden devisi hewani kebun binatang tersebut.