Memacu Kerja Keras Sektor Migas Untuk Rakyat

Senin, 31/07/2017 15:49 WIB

Jakarta – Siapa yang bisa membantah, kalau Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Makanya, ketika terjadi kenaikan listrik dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), pasti semua orang kaget. Banyak kalangan mengaitkan ada kejanggalan dengan pengelolaan minyak dan gas Bumi (Migas).

Namun semua itu juga tidak bisa ditapik. Semakin besar suatu  negara dengan tingkat penduduk dan lapangan pekerja yang tinggi, maka akan semakin tinggi pula kebutuhan sektor Migas yang harus dipenuhi untuk hajat hidup masyarakat. Namun untuk itu, Pemerintah terus berupaya mencari sumber cadangan baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk  mencari sumber Migas, juga bukan perkara mudah. Tantangannya agak berat, sebab cadangan migas yang bisa dieksplorasi kebanyakan berada di kawasan laut dalam. Selain itu, wilayah timur Indonesia pun masih jarang dieksplorasi. Perlu kerja keras dan mempertimbangkan teknologi yang mumpuni serta biaya yang mencukupi.

Dari semua rencana besar itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tidak berdiam diri.  Sebagai intitusi yang bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, juga harus berpikir secara maksimal manfaat Migas yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Pada pekan lalu, SKK Migas membuka data gas suar yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Tercatat,  potensinya diperkirakan mencapai volume 19,369 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 10 lapangan.  Antara lain  CNOOC, ConocoPhilips, Chevron Pacific Indonesia, Medco E&P Indonesia, dan Pertamina EP.
 
“Data tersebut bersifat sementara sebagai indikasi untuk memulai kajian potensi pemanfaatan gas suar," ujar Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi, SKK Migas, Waras Budi Santosa.

10 lapangan yang memiliki potensi gas suar yaitu:  blok Zelda, Central Business Unit (offshore) yang dioperatori oleh CNOOC diperkirakan memiliki gas suar dengan volume 5,18 mmscfd.

Selain itu, juga ada di Lapangan Grissik, Blok Corridor yang dioperatori oleh ConocoPhillips memiliki perkiraan volume 2,14 mmscfd dan Field Suban, Blok Corridor memiliki potensi 0,92 mmscfd.

Kemudian potensi lainnya di lapangan South Balam Blok Rokan yang dioperatori Chevron Pacific Indonesia. Di sini memunyai volume sebesar 1,69 mmscfd. Lapangan Rantau Bais Blok Rokan volumenya diperkirakan  1,69 mmscfd. Medco E&P Indonesia yang terletak di Lapangan Matra Blok South Sumatera volume sekitar  1,18 mmscfd dan Lapangan Kaji Blok Riau 0,74 mmscfd.

Sebanyak tiga proyek yang dikelola Pertamina EP juga memiliki potensi gas suar yaitu di Lapangan Subang memiliki potensi gas suar dengan volume 0,94 mmscfd, SP Randegan lapangan Jatibarang dengan volume sebesar 4,14 mmscfd, dan X-Ray Lapangan Jatibarang dengan potensi volume 0,72 mmscfd .

Gas suar yang akan dilelang SKK Migas itu, menurut Waras Budi Santoso, tujuannya agar potensinya yang selama ini terbuang bisa dimanfaatkan badan usaha. Dan rencana ini akan ditawarkan sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan dan Harga Jual Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. “Akan ditetapkan melalui Keputusan Kepala SKK Migas,”  ujarnya.

Perlu diketahui, SKK Migas pernah menyampaikan pada awal Juli 2017,  telah mencatat pendapatan negara dari kegiatan pencarian migas selama semester I 2017 mencapai US$ 6,48 miliar. Nilai itu berasal dari produksi migas selama periode tersebut sebesar 1,93 juta barel setara minyak per hari atau Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD).

Angka tersebut telah melebihi target, karena jika dilihat dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar US$10,91 miliar, realisasi pendapatan sudah mencapai 59 persen dari target. (Adv)

Keyword : SKK Migas

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih