AS Konfirmasi Ulang Kepatuhan Iran dengan JCPOA

Rabu, 19/07/2017 05:07 WIB

Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat mengatakan kepada Kongres untuk kedua kalinya, Iran mematuhi kesepakatan nuklir dan dijatuhi hukuman sanksi. Meskipun Teheran bersikeras bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi karena diduga melanggar semangat kesepakatan tersebut.

Presiden AS Donald Trump, yang mengecam pakta 2015 sebagai kandidat, memiliki waktu cukup lama memutuskan apakah akan melakukan Joint Comprehensive Plan of Action (nama resmi kesepakatan nuklir) atau atau kah tidak. Pejabat administrasi Trump berusaha menekankan keprihatinannya terkait perilaku non-nuklir Iran.

Dalam perubahan dari ancaman sebelumnya, Trump menolak kesepakatan tersebut, para pejabat mengatakan, pemerintah akan bekerja sama dengan sekutu AS untuk memperbaiki kekurangan kesepakatan tersebut, termasuk berakhirnya beberapa pembatasan nuklir setelah satu dekade atau lebih.

Pejabat tersebut juga mengatakan, AS akan menampar Teheran dengan sanksi baru karena mengembangkan rudal balistik dan kegiatan lainnya. Trump, Sekretaris Negara AS Rex Tillerson dan seluruh hakim administrasi menganggap Iran gagal memahami semangat dari kesepakatan tersebut.

Penilaian tersebut tidak membawa kekuatan hukum, meski sertifikasi Trump bahwa Iran secara teknis mematuhi sanksi agar tetap dicabut.

TERKINI
Hoaks! Indonesia Jadi Negara Terkorup No 1 di Dunia usai Orang Ini Korupsi Rp3000 Triliun Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis