Kata Demokrat, Pansus Angket KPK Abaikan Suara Rakyat
Jum'at, 07/07/2017 16:27 WIB
Jakarta - Partai Demokrat menilai Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sarat kepentingan politik. Sebab, sepak terjang dan pergerakan Pansus Angket KPK semakin tidak jelas.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai
Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kritikan dan penolakan sejumlah elemen masyarakat terhadap Pansus
Angket KPK seharusnya menjadi pertimbangan.
"Sepertinya telinga mereka sudah tertutup dan tidak peduli lagi dengan suara-suara masyarakat. Dengan kasat mata makin terbaca pansus angket sarat kepentingan politiknya," kata Didi, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (7/7).
Kata Didi, cara kerja Pansus
Angket KPK dengan mencari-cari bukti kelemahan KPK kepada sejumlah koruptor di Lapas Sukamiskin, Kamis (6/7) kemarin justru mempertontonkan sikap yang tidak berpihak kepada rakyat.
"Bukankah koruptor ada di Lapas karena kekuatan dan keberhasilan KPK? Kerja pansus angket KPK DPR terlihat terlalu jauh ingin masuk ke ranah penegakan hukum yang sudah final dan selesai," tegasnya.
Sebelumnya, Pansus Hak
Angket KPK menemui dan meminta keterangan dari sejumlah koruptor, di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/7). Apa hasilnya?
Ketua Pansus Hak
Angket KPK, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut, Pansus
Angket KPK mendapat banyak informasi dari sejumlah narapidana korupsi terkait pelanggaran yang dilakukan oleh KPK.
"(Koruptor) mereka mengatakan ada sejumlah hal yang menyatakan bahwa terjadi kesewenang-wenangan, ancaman, intimidasi, pelanggaran-pelanggaran hak asasi," kata Agun, usai menemui sejumlah koruptor, di Lapas Sukamiskin, Bandung, Kamis (6/7).
TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis
Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat
Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut
Puluhan Musisi Suguhkan Tampilan Berkelas di Jakarta Street Jazz Festival 2024