Senin, 03/07/2017 07:05 WIB
Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, menjadi revolusioner berarti mengisolasi Amerika. Ia juga mendesak agar negara yang berjuluk Paman Sam tersebut tidak mendapatkan kebebasan dan kekuatan
"Kami tidak seharusnya membantu musuh. Musuh berusaha untuk mencegah wilayah Timur Tengah memiliki perdamaian, stabilitas dan pembangunan, dan juga ingin wilayah tersebut selalu berperang untuk menjual senjata dan memiliki alasan untuk mencampuri, "kata Rouhani dikutip Tehran Time pada Minggu (2/7)
Selain itu Rouhani mengatakan, bahwa Iran harus mengadopsi kebijakan luar negeri, jika AS berusaha melawan Iran, negara-negara lain seperti negara-negara Eropa, China dan Rusia tidak akan berada di samping Washington.
Dewan Keamanan PBB pada Kamis memperbarui dukungan untuk kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia, menggarisbawahi bahwa Teheran telah menunjukkan komitmen penuh terhadap kesepakatan tersebut dan resolusi yang mendukungnya.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyambut baik dukungan PBB, melalui twitternya, ia mengatakan "PBB & seluruh dunia mengatakan, Iran mematuhi sepenuhnya komitmennya, namun kebencian mendalam AS terhadap Iran memaksa negara tersebut untuk menolak yang sebenarnya."
Kepala politik PBB Jeffrey Feltman, Duta Besar Uni Eropa Joao Vale de Almeida dan duta besar dari Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman fokus pada kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir tersebut meskipun ada klaim yang dibuat oleh Duta Besar AS Nikki Haley tentang tindakan destruktif dan destabilisasi Iran.
Keyword : Iran Amerika Serikat Terorisme