Sabtu, 17/06/2017 15:29 WIB
Jakarta - Hingga mendekati H-10 Lebaran Idulfitri, perputaran uang di DKI Jakarta mencapai Rp35,6 triliun terhitung sejak dimulainya puasa pada 26 Mei 2017.
Data ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis yang diterima jurnas.com, Sabtu (18/6/2017). Ia menegaskan, jumlah uang beredar itu berpotensi naik mendekati Idulfitri.
"Perputaran uang di Jakarta meningkat karena beberapa faktor penyebab. Pertama adalah gaji tetap. Kemudian, THR, dan ada lagi bonus. Ini yang secara bersamaan," ujar Sarman.
Sejumlah penyebab lainnya, lanjut Sarman, adalah dari pendapatan para Aparat Sipil Negara yang akan menerima ke-13 dan THR. Kemudian uang yang dikirim para TKI di luar negeri ke sanak keluarganya di tanah air juga kerap mampir ke Jakarta sehingga mempengaruhi perputaran uang.
Libur Lebaran, 37.841 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu
Kakorlantas Polri Sebut, Angka Kecelakaan Mudik dan Balik Lebaran Menurun
Angkutan Lebaran, InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang
"Biasanya ada juga yang sudah mempersiapkan tabungan yang diambil pas lebaran. Nah ini juga mempengaruhi (peningkatan perputaran uang)," tegas Sarman.
Lantas, apa dampak dari perputaran uang yang meningkat ini? "Kita yakin setidaknya perekonomian bisa terpacu dan nantinya sampai mudik lebaran uang pun akan tersebar lagi ke daerah-daerah," tutup Sarman.