Minggu, 04/06/2017 21:03 WIB
Jakarta - Cuitan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kerap dikecam netizen. Kali ini, dia mengomentari serangan teror di London dengan meretweet laman berita yang dianggap sensasi dan partisan dibanding menjungjung reportase akurat. Tak ayal, kecaman dilontarkan karena dianggap tidak sensitif terhadap korban.
Bahkan cuitan kedua Trump malah memicu kritik dari banyak kalangan. Trump dianggap memanfaatkan penderitaan orang lain untuk mempromosikan kebijakannya sendiri. Trump menuliskan, "kita mesti cerdas, tegas dan keras. Kita butuh pengadilan yang mengembalikan hak-hak kita. Kita butuh Travel Ban (larangan berkunjung) sebagai level keselamatan ekstra."
Kritis pedas disampaikan Daniel Drezner, profesor politik pada Fletcher School of Law and Diplomacy, Universitas Tufts yang menyebut Trump sebagai presiden dengan "pelacur yang menduduki kekuasaan yang tidak dimengertinya."
Ketika banyak bermunculan kritik, Trump baru menuliskan gaya simpatinya. Dia menulis, "apa pun yang dapat dilakukan Amerika Serikat untuk membantu London dan Inggris. KAMI BERSAMA KALIAN. TUHAN MEMBERKATI!”
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
Rebut Suara Haley, Biden Siapkan Tempat Khusus bagi Pesaing Kuat Trump
Keyword : Teroris London Donald Trump