Kamis, 01/06/2017 09:18 WIB
Jakarta - Presiden Donald Trump pada Rabu (31/5) menyampaikan duka cita mendalam kepada Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Hal itu diungkapkan tak berselang lama setalah serangan bom mengguncang Ibu Kota Kabul, Afganistan.
Trump mengutuk serangan yang terjadi pada bulan suci Ramadhan. Ia menggarisbawahi tindakan bahwa serangan barbar para teroris itu merupakan musuh semua orang beradab," kata Gedung Putih melalui panggilan telfon.
Sekitar 80 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka, sebagian besar dari mereka warga sipil yang menyusul pemboman truk besar-besaran di jantung kota Kabul pada Rabu pagi.
"Trump memuji Afghanistan, yang bekerja cepat dalam mengevakuasi para korban terluka. Ia memuji pasukan keamanan Afghanistan atas usaha mereka yang teguh untuk membela orang-orang Afghanistan dari musuh yang berusaha untuk merusak keamanan dan kemakmuran yang mereka jaga selama ini," kata Trump dikutip dari AA
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Penguasa Afghanistan Tidak Hadir, Pertemuan HAM PBB Soroti Sikap Taliban terhadap Perempuan
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Menurut laporan, AA, ledakan tersebut terjadi di dekat pusa diplomatik kota dan Istana Kepresidenan. Ledakan tersebut sangat kuat sehingga mengguncang tanah dan menghancurkan kaca di berbagai penjuru kota.
Ledakan tersebut tepat saa Afghanistan akan menyelenggarakan konferensi "`Kabul Initiative` internasional yang bertujuan merampingkan semua upaya untuk menyelesaikan konflik secara damai di negara tersebut.
Juru bicara Kantor Kepala Eksekutif di Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG), Javed Faisal, mengatakan kepada wartawan di Kabul pekan lalu bahwa konferensi `Inisiatif Kabul` akan dihadiri oleh pejabat tinggi dari wilayah tersebut, AS, PBB, Uni Eropa , Norwegia, Kanada dan Asia Tengah.
Keyword : Donald Trump Afganistan Teroris