Jum'at, 12/05/2017 08:05 WIB
Jakarta - Setelah membuat debut resminya sebagai aktor, artis yang kerap dipanggil Jongin ini mulai memperoleh banyak perhatian dari outlet media. Berbagai majalah pun mulai mengundangnya untuk melakukan interview solo. Baru-baru ini Kai benar-benar membuka diri dalam wawancara bersama majalah Dazed.
Awalnya Kai memberikan izin pada pewawancara untuk memanggilnya dengan nama aslinya, sembari menjelaskan, "sedikit aneh mendengar nama Jongin disaat bekerja, namun itu membuatku merasa baik."
Begini cuplikan wawancara Kai atau lebih tepatnya aktor Jongin dalam majalah Dazed yang dikutip dari Koreaboo:
Interviewer: Seseorang pernah berkata bahwa melakukan interview itu seperti diari yang ditulis tadi malam, maksudnya adalah kau tidak bisa membaca pada hari berikutnya karena itu terlalu memalukan, apa pendapatmu soal pernyataan itu?
Gempa Garut terasa hingga Jakarta, Sabtu Malam
MUI DKI Jakarta 2023-2028 Gelar Mukerda Pertama
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar
Jongin: Mungkin akan memalukan membaca interview yang dilakukan pada awal debut, namun sepertinya hal itu tidak terjadi untukku, karena sejak awal, saya tidak cenderung mengatakan hal-hal yang memalukan.
Topik pertanyaan selanjutnya berkenaan dengan kesenangan Kai pada dunia tari, sejak debut banyak fans yang menganggapnya sebagai salah satu dancer terbaik di dunia Kpop. Ketika ditanya tentang kemungkinan tidak menari lagi ketika tua, jawaban Kai cukup mengejutkan.
Jongin: Menari bukanlah satu-satunya hal yang membuatku bahagia, bisa jadi ketika saya berumur 27 tahun, menari tidak lagi menyenangkan untuk saya, dan ketika itu terjadi saya siap untuk melepaskannya. Tapi dari usia 8 tahun sampai sekarang, tingkat stress dan kebahagiaan saya pada dunia tari masih sama, sepertinya masih tidak terpikirkan untuk saya berhenti menggeluti dance, seperitnya saya masih akan melakukannya.
Interviewer: Bisa kau ceritakan sedikit seperti apa sih ibumu?
Jongin: Ketika saya berjalan-jalan di publik, ibu seringnya berjalan di depanku. Ketika saya bertanya mengapa, dia hanya menyatakan untuk tidak memanggilnya ibu, "orang-orang akan mengenalimu; itu membuatku merasa malu".
Kai juga mengutarakan bahwa ibunya dalah penyemangat baginya, ketika ia lelah berlatih , dia akan memikirkan sosok sang ibu.
Interviewer: Saya tidak terlalu tahu Jongin, tapi menurut saya wajahmu seolah-olah memancarkan kesepian, apa itu hanya imajinasiku saja?
Jongin: Kepribadian saya sebenarnya cenderung cerah namun ada sebagian dari diriku yang suka menarik diri. Seringnya saya lebih suka sendiri dan cenderung banyak menangis, saya juga tidak memiliki banyak teman. Sesekali saya meraasa depresi dan tertekan, namun disaat-saat seprti itu, saya lebih memilih tinggal dirumah, dan tidak berusaha mengabaikan atau melepaskan diri dari emosi tersebut. Aku menghadapi depresi itu, menangis dan melepaskannya karena itu bukan sesuatu yang memalukan.
Interviewer: Apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih bahagia?
Jongin: Banyak orang mungkin tidak setuju dengan pendapat ini, namun menurutku kebahagiaan tidak sehebat itu. Saya berpikir ini mungkin ada hubungannya dengan usaha, namun bisa jadi seseorang berusaha untuk bahagia dan benar-benar merasakan perasaan tersebut. Namun sepertinya banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang bahagia, dan membiarkan perasaan itu berlalu begitu saja. Semua itu tergantung pada bagaimana anda mengambil keputusan, saat ini mungkin menjadi saat yang paling membahagiakan dalam hidupku. Saya berusaha keras untuk bahagia dan mengatakan bahwa saya bahagia. Jika saya mengatakan saya sangan menyukai wawancara dengan hyung har ini, ketika kita berpisah bukankan kita akan merasa bahagia? kebahagiaan bisa jadi sesuatu yang simpel dan tidak terlalu sulit untuk dicapai.