Rayakan May Day, Ribuan Buruh Ikut Khataman Alquran

Jum'at, 28/04/2017 15:57 WIB

Bekasi – Sekitar lima ribu buruh di Bekasi dan sekitarnya mengikuti acara khataman Alquran (membaca Alquran 30 juz). Acara yang diawali dengan salat jumat tersebut digelar di Masjid Baitul Musthafa, Kawasan Industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 28 April 2017.

Program yang digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan beberapa serikat buruh ini dimaksudkan sebagai rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang diperingati setiap 1 Mei.

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, dalam sambutannya mengatakan, perlunya keseimbangan antara kebutuhan lahiriah seperti bekerja dengan laku spiritual. Dengan demikian, setiap pekerjaan akan mendapatkan berkah dari Tuhan.

“Kerja itu penting, tapi lebih penting adalah mendapatkan berkah dari pekerjaan. Mengaji adalah bagian dari cara mencari berkah,” kata Menteri Hanif sebelum pembacaan Alquran secara bersama-sama dimulai.

Menyinggung perayaan May Day, ia berharap semua buruh bisa memperingatinya dengan berbagai kegiatan positif dan kreatif. Misalnya pengajian, pertunjukan kesenian, bakti sosial, turnamen olah raga, bazar, dan sebagainya. “Tidak harus unjuk rasa, kegiatan yang lain jauh lebih baik,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Inisiator Nusantara Mengaji yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Dalam sambutannya, ia juga memberi semangat kepada buruh untuk senantiasa berdoa sebagai penyempurna usaha.

“Ketika kerja keras sudah total  dilakukan, maka tak ada jalan lain kecuali tawakal (pasrah) kepada Tuhan. Salah satunya melalui istighotsah, mujahadah, baca Alquran, untuk mengawal semua kerja lahir,” Ketua Umum DPP PKB itu

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara