Madrid Ogah Penuhi Tuntutan Selangit Alexander-Arnold

Jum'at, 29/03/2024 20:01 WIB

Madrid, Jurnas.com - Ambisi Real Madrid mendatangkan bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold, tampaknya mulai meredup menyusul tingginya nominal gaji yang diminta sang pemain.

Sejak melakukan debutnya untuk The Reds pada musim panas 2016 silamm, bek timnas Inggris ini tampil 302 kali untuk klub Merseyside dan mencetak 18 gol. Menurut laporan Goal pada Jumat (29/3), dia tidak akan meninggalkan Liverpool akhir musim ini.

Laporan itu mengklaim bahwa Real Madrid selaku klub peminat, mungkin akan merogoh kocek lebih mahal dari kepindahan Alexander-Arnold, yang selama ini menjadi pemain reguler di bawah asuhan pelatih Jurgen Klopp.

Alexander-Arnold digaji £180.000 per minggu di Merseyside, angka yang jauh lebih kecil dibandingkan kapten Virgil van Dijk sebagai sesama bek. Dan dia diyakini akan menuntut kenaikan gaji secara signifikan apabila pindah ke Santiago Bernabeu.

"Dengan Federico Valverde yang saat ini menghasilkan £275.000 per minggu, dikatakan bahwa Alexander-Arnold berharap mendapatkan penghasilan yang jauh lebih banyak untuk Los Blancos," demikian bunyi laporan tersebut.

Masalah lain terkait transfer bek kanan tersebut ke Madrid adalah kemungkinan kedatangan pemain lain menuju raksasa Spanyol musim panas ini, termasuk Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain.

Pemenang Piala Dunia itu santer dirumorkan bakal bergabung dengan tim asuhan Carlo Ancelotti dengan status bebas transfer, setelah kontraknya di PSG berakhir pada musim panas.

Meskipun ada penghematan biaya transfer, Mbappe akan menuntut gaji besar. Ditambah, rencana klub mendatangkan bek sayap Bayern Munich, Alphonso Davies, yang tampaknya mendekati kenyataan.

TERKINI
Netanyahu Pertimbangkan Risiko Serangan Rafah karena Hadapi Dilema Penyanderaan Thailand akan Rekriminalisasi Ganja, Perdana Menteri Janji Bersikap Keras terhadap Narkoba Gerakan Mahasiswa Indonesia Bisa Lahirkan Kesadaran Global bagi Kemerdekaan Palestina Berkali-kali Mengungsi, Warga Gaza Cari Tempat Aman Sebelum Serangan Israel di Rafah