MU Curi "Start" Dekati Bek Juventus, Takut Dipepet Tim Lain

Rabu, 27/03/2024 12:01 WIB

London, Jurnas.com - Manchester United (MU) meningkatkan intensitas kontak dengan Juventus, untuk membahas kemungkinan transfer bek andalan Si Nyonya Tua, Bremer, pada bursa transfer musim panas mendatang.

Pemain 27 tahun itu menjadi bek andalan Juventus musim ini. Meski Juve terpaut jauh dari Inter Milan di klasemen Serie A, namun tim tersebut memiliki salah satu rekor pertahanan terbaik saat ini.

Dalam 24 pertandingan musim ini, Juve hanya kebobolan 15 gol, dan Bremer memainkan peran solid di bawah asuhan pelatih Massimiliano Allegri. Dia juga pernah memenangkan penghargaan MVP Defensif Serie A musim 2021-2022 bersama Torino.

Penampilan apik bersama Nyonya Tua membuat Bremer mendapatkan empat caps di timnas Brasil, dan mengamankan satu tempat di skuad Piala Dunia 2022 di Qatar. Karena itu, tak heran kini dia menjadi incaran Setan Merah yang bermasalah di lini belakang.

"Manchester United telah melakukan kontak dengan Juventus, berharap bisa mendapatkan kesepakatan untuk bek tersebut lebih awal, untuk menghindari rival yang ikut bersaing," demikian laporan Calciomercato yang dikutip Sports Mole pada Rabu (27/3).

Diyakini ada klausul pelepasan dalam kontrak pemain Brasil itu. Namun, angka pastinya tidak diketahui. Diperkirakan nominal antara £43 juta hingga £58 juta.

Jumlah itu masih jauh lebih rendah dibandingkan harga yang harus dibayar Setan Merah jika mengejar bek tengah Everton, Jarrad Branthwaite, yang juga diminati oleh rival sekota, Manchester City.

Everton diyakini menghargai bek muda itu dengan harga sekitar £75 juta. Apalagi Branthwaite diperkirakan bakal melakukan debut di timnas Inggris dalam pertandingan persahabatan melawan Belgia pada Rabu dini hari.

TERKINI
Perang Gaza Disebut Merusak Hubungan Uni Emirat Arab dengan Netanyahu AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel saat Pertempuran Berkecamuk di Sekitar Rafah Bukan Hanya Mahasiswa, Anggota Staf Uni Eropa Ramai-ramai Protes Perang Israel di Gaza Istri Mantan PM Pakistan Minta Ditahan di Penjara, Bukan tahanan Rumah Lagi