Rabu, 26/04/2017 13:01 WIB
Jakarta - Teluk Babi kembali diserbu, namun kali ini bukan pasukan anti Castro yang didukung Amerika Serikat (AS), namun jutaan kepiting yang melakukan migrasi untuk bertelur, Rabu (26/4)
Menurut laporan NBC4i, peristiwa itu terjadi setiap tahun, setelah musim semi pertama, para kepiting tampak berbaris berhari-hari dari hutan sekitarnya ke teluk di pantai selatan Kuba untuk bertelur di laut
Saat fajar dan senja mereka muncul, bergegas menuju ke laut, memanjat dinding rumah dan menutupi sepanjang jalan pesisir yang melengkung di sekitar teluk. Bau busuk kepiting yang sudah hancur memenuhi udara dan cangkangnya yang tajam menusuk ban mobil.
"Melihat semua kepiting saat ini tidak seperti apa yang telah kita lihat sebelumnya, sungguh menakjubkan melihat keseluruhan jalan tertutup," kata turis Australia Kaliash Attwar
Populasi Menurun, Lima Spesies yang Bermigrasi Terancam Punah
Agresi ke Ukraina, Orang-orang Rusia Anti-Perang Melarikan Diri dari Negaranya
Gus Halim Optimis Tuntaskan RPJMN Bidang Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di 2024
Migrasi kepiting serupa terjadi di bagian lain Kuba pada waktu yang sama tahun ini, dan juga di beberapa ekosistem khusus lainnya seperti Pulau Christmas di Australia.
Keyword : Kepiting Migrasi Teluk Babi