Pendiri Wikileaks Target Prioritas Ditangkap Amerika

Senin, 24/04/2017 11:03 WIB

Washington - Penangkapan pendiri Wikileaks, Julian Assange, menjadi kebijakan prioritas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Itu disampaikan Jaksa Agung setempat, Jeff Sessions. Kini Julian tinggal di kedutaan besar Ekuador di London.

Laporan sebelumnya mengisyaratkan bahwa pihak berwenang AS sedang menyiapkan tuntutan hukum.
"Kami meningkatkan upaya kami dan kalau suatu kasus hukum sudah ditetapkan, kami akan melakukan upaya mengirim orang-orang ke penjara," ujar Sessions dilansir BBC.

Wikileaks dianggap secara rutin membocorkan berbagai informasi rahasia AS yang melibatkan tokoh-tokoh dan lembaga penting. "Kami memiliki para profesional yang telah berkecimpung dalam urusan keamanan Amerika Serikat selama bertahun-tahun yang terkejut oleh jumlah kebocoran yang beberapa di antaranya cukup serius."

"Jadi ya, (penangkapan Julian Assange) itu prioritas."

Langkah untuk mengadili Assange merupakan perubahan yang signifikan dari kebijakan sebelumnya di bawah Presiden Barack Obama, ketika departemen kehakiman menyimpulkan bahwa akan sulit untuk mengajukan tuntutan secara hukum.

Yang menariknya, dulu Presiden Donald Trump justru memuji Wikileaks atas bocorannya selama kampanye pemilihan presiden, saat mengungkapkan surel seorang asisten Hillary Clinton yang diretas. Apalagi, bocoran itu dianggap menjadi faktor kekalahannya pada pemilihan presiden.

Tapi sekarang, pemerintahan Trump mengubah pandangan tentang aktivitas Wikileaks. Maret lalu, Wikileaks merilis informasi tentang alat peretasan yang disebut digunakan oleh CIA.

Direktur CIA Mike Pompeo menggambarkan Wikileaks sebagai dinas inteljen `yang penuh bermusuhan` yang didukung oleh Rusia, dan Assange disebut sebagai manusia licik. "Sudah waktunya untuk menyebut WikiLeaks sebagaimana yang sebenarnya - sebuah badan intelijen non-negara yang bermusuhan yang sering didukung oleh aktor-aktor negara seperti Rusia," kata Pompeo.


Assange diberi suaka oleh Ekuador pada bulan Juni 2012.  Dia tetap tinggal di kedutaan Ekuador di London, di bawah ancaman polisi Inggris yang menyatakan akan menangkap Assange jika dia meninggalkan gedung tersebut.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan