Wacana Resuffle Jilid II Makin Menguat

Sabtu, 22/04/2017 18:31 WIB

Jakarta – Wacana reshuffle cabinet Kerja kembali menguat. Bahkan, Presiden Joko Widodo menyinggung langsung wacana tersebut.  Jokowi memperingatkan atau mengancam menterinya bahwa mereka bisa diganti jika gagal mencapai target yang telah ditetapkannya.

"Target itu harus bisa diselesaikan. Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain, bisa diganti. Ya saya blak-blakan saja, dengan menteri juga seperti itu. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya," kata Presiden saat berbicara pada Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).

Menyinggung masalah ekonomi, Presiden menyatakan ekonomi nasional tetap tumbuh walau dunia melambat. "Rasio ketimpangan, rasio kesenjangan atau gini rasio. Kita bisa melihat bahwa pada posisi pada saat ini berada pada posisi 0,397. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini sudah menurun sedikit demi sedikit, tetapi kita ingin agar gini rasio turun lebih banyak lagi," kata Presiden saat membuka Kongres Ekonomi Umat tahun 2017 itu.

Presiden mengatakan ekonomi dunia masih dalam pelambatan, namun ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,02 persen terbaik ketiga dibawah Tiongkok dan India. "Ini juga patut kita syukuri, tetapi yang perlu dilihat lebih detil, pertumbuhan ekonomi 5,02 persen tadi itu yang menikmati siapa? Ini yang perlu dilihat secara detil," kata Presiden.

Karena menyinggung masalah dan kondisi ekonomi yang masih toleransif, apakah ini berarti reseffle kabinet akan menyentuh pos menteri di luar sektor ekonomi?kita tunggu saja.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara