Jum'at, 21/04/2017 08:06 WIB
Jakarta - Hasil survey yang dilakukan organisasi global mengungkapkan bahwa plastik daur ulang yang mengandung bahan kimia tahan api yang ditemukan dalam limbah elektronik. Produk ini mengontaminasi mainan anak-anak yang dapat merusak sistem saraf dan mengurangi kapasitas intelektual.
Mainan itu ditemukan pada Kubus Rubik atau mainan puzzle yang dirancang untuk melatih ketajaman pikiran. Survei produk dari 26 negara, termasuk dari Indonesia, menemukan bahwa hampir setengah dari semua produk atau sekitar 43 persen mengandung HBCD (hexabromocyclododecane).
Rubik Terbesar Dunia Ditampilkan di Mal Hong Kong
Nahas, Balita Ini Harus Dioperasi Usai Telan Puluhan Manik-manik
Pria Inggris Buat Rubik Terbesar Dunia
Bahan kimia beracun dalam limbah elektronik seharusnya tidak terdapat pada mainan anak-anak, karena ada resiko bermigrasi kepada anak dan saat mainan dibuang atau menjadi limbah. Masalah ini perlu ditangani secara global dan nasional," kata Yuyu Ismawati dari BaliFokus dalam siaran persnya.
Yang mengejutkan, beberapa kandungan bahan kimia beracun pada produk anak-anak dalam penelitian ini melebihi ambang batas limbah berbahaya yang diusulkan. Tiga dari kubus yang dibeli di Indonesia mengandung HBCD 140, 431, dan 541 ppm, dimana ambang batas aman yang diusulkan untuk HBCD adalah 100 ppm .Keyword : Rubik Mainan Anak BaliFokus