Trump Pertimbangan Cabut Sanksi Nuklir Terhadap Iran

Rabu, 19/04/2017 21:01 WIB

Washington - Pemerintahan Trump akan mengkaji apakah pencabutan sanksi terhadap Iran membawa pengaruhi  keamanan nasional bagi Amerika Serikat. Pasalnya, Teheran selama ini telah mematuhi kesepakatan untuk mengekang program nuklirnya.

Reuterse malansir pada Selasa (19/04), dalam sebuah surat kepada ketua DPR Paul Ryan, sekertaris negara Rex Tillerson mengatakan sejak 2015 Iran telah mematuhi kesepakatan, namun ada kekhawatiran berkenaan dengan perannya yang dianggap sebagai negara sponsor terorisme.

Dijelaskan pula bahwa Departemen Luar Negeri AS harus melaporkan pada kongres setiap 90 hari, terkait dengan kepatuhan Iran terhadap perjanjian yang telah dibuat itu.

"Preaiden Trum telah mengadakan review dengan Dewan Keamanan Nasional dan akan mengevaluasi apakah penangguhan sanksi yang terkait dengan Iran sesuai, karena hal itu sangat penting untuk kemanan nasional AS," ujar Tillerson.

Dia tidak mengatkaan berapa lama evaluasi akan dilakukan, namun ia mengungkapkan bahwa pemerintah akan mulai mempertimbangkan untuk membawa perkara itu pada dewan kongres.

Iran menyangkal tuduhan pengembangan senjata nuklir dan mengancam bahwa setiap pelanggaran yang dilakukan AS akan membuat Iran akan menarik kembali komitmennya untuk mengekang pengembangan nuklirnya.

Salah satu komitmen yang dibuat adalah utnuk megurangi jumlah sentrifugal sebesar dua pertiga, mengurangi persediaan uranium dari 10 ribu kg menjadi 300 kg selama 15 tahun, dan mengirimkan laporan nuklirnya pada badan inspeksi internasional.

Bulan lalu Menteri Pertahanan James Mattis mengatakan Iran merupakan sekportir terorisme dan masih terus mensponsori kegiatan militan. AS sejak lama menuduh Iran sebagai negara sponsor terorisme terbesar, dan menyatakan bahwa Teheran mendukung konflik Suriah, Irak dan Yaman.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung