Senin, 10/04/2017 12:51 WIB
Teheran - Presiden Hassan Rouhani dan rekannya, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengutuk serangan rudal Amerika Serikat (AS) ke pangkalan udara Shayrat, Suriah. Mereka menyebut serangan itu melawan hukum internasional dan piagam PBB.
“Kami mengutuk serangan rudal AS pada Suriah. Kami mengangap serangan unilateral itu melanggar secara terang-terangan kedaulatan negara merdeka,” kata Presiden Rouhani usai pembicaaran via telfon dengan Putin, pada Minggu (9/4), dilansir IRNA
Kedua presiden menggarisbawahi bahwa serangan agresi AS terhadap Suriah adalah upaya untuk memperkuat teroris. Tak hanya AS, Rouhani juga mengecam beberapa negara regional yang mendukung serangan rudal AS di Suriah. Rouhani menegaskan, Teheran siap meningkatkan kerjasama dengan Moskow dalam kampanye melawan teroris.
“Serangan AS Baru-baru ini mendorong pembicaraan politik dan tampaknya mengarah ke militer. Dalam suasana seperti itu, konsolidasi kerjasama antara Iran, Rusia dan Suriah terus berupaya memerangi teror dan kekerasan jenis lainnya,” katanya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Presiden Putin mengkonfirmasikan kepda PBB bahwa pemerintah Suriah tidak memiliki senjata kimia, dan mengatakan, “serangan rudal Washington pada Suriah dengan dalih menggunakan senjata kimia sudah direncanakan jauh sebelumnya.”
“Langkah-langkah AS di Suriah, termasuk serangan rudal AS di pangkalan udara, Shayrat tidak akan membantu menyelesaikan masalah Suriah,” tambahnya
Presiden Putin juga meletakkan penekanan pada kebutuhan untuk memperkuat kerja sama dan multi-lateral dengan Iran dan negara-negara regional lainnya dalam bidang ini, terutama di Dewan Keamanan PBB.