Lawan Kebijakan Trump, Mahasiswa Harvard Ikuti Sekolah Perlawanan

Kamis, 06/04/2017 12:31 WIB

New York – Mahasiwa Universitas Harvard mengikuti program “sekolah perlawanan” yang diprakarsai Yayasan Kennedy Business School sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan Trump. Program tersebut dimulai pada lima Mei dan akan berlangsung selama empat minggu serta dibuka secara gratis untuk siapa saja yang mau bergabung.

Pihak Harvard merespon baik program tersebut dan akan memberikan dukungan demi suksesnya kegiatan itu. Dalam website resmi universitas ternama di Amerika Serikat mengungkapkan program yang diadakan Yayasan Kennedy merupakan hal yang positif bagi para aktivis.

Sekolah Perlawanan ini merupakan program pelatihan gratis selama empat minggu yang tentunya akan mempertajam pemikiran orang-orang untuk siap melawan kebijakan-kebijakan Trump,” dalam webiste resmi Harvard.

Menurut Dayli Mail materi dalam sekolah tersebut meliputi bagaimana cara berkomunikasi dan advokasi politik, juga mengajarkan bagaimana memobilisasi serta mempertahankan eksistensi komunitas anti-kebijakan Trump ini.

Tak hanya mematerinya yang berbobot, namun yang menjadikan sekolah perlawanan ini menjadi perhatian banyak orang-orang, khususnya di kalangan mahasiswa karena tenaga pengajarnya yang berkualitas. Menurut salah seorang penyelenggara, Shannor Seervai menuturkan bahwa tenaga pengajar merupakan dari para ahli politik dan kebijakan Trump.  

Sekolah Perlawanan ini akan diisi dengan diskusi oleh beberapa profesor, aktivis, sejarawan, dan beberapa mantan presiden untuk membicarakan hal apa yang akan dilakukan setelah pemilu presiden,” ungkap Shannor.

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China